Menu

Penelitian: Mendengarkan Musik Bisa Bikin Perasaan Lebih Bahagia, Begini Penjelasannya..

07 Agustus 2023 20:20 WIB
Penelitian: Mendengarkan Musik Bisa Bikin Perasaan Lebih Bahagia, Begini Penjelasannya..

Mendengarkan musik sambil belajar (Carrer Addict)

HerStory, Jakarta —

Musik menjadi salah satu seni yang mewakili perasaan banyak orang, baik itu sedih maupun bahagia. Ternyata Beauty, gak cuma bisa menemani akivitas, musik juga membuat orang lebih bahagia, lho. 

Penelitian menunjukkan, musik dapat meningkatkan suasana hati dan menghilangkan depresi. Sebab, saat mendengarkan musik meningkatkan aliran darah dengan cara mirip statin, menurunkan kadar hormon terkait stres seperti kortisol dan mengurangi rasa sakit. 

Seorang profesor epidemiologi di Sekolah Kesehatan Masyarakat Universitas Virginia Barat Kim Innes mengungkapkan, mendengarkan musik sebelum operasi dapat meningkatkan hasil pascaoperasi. Musik secara selektif mengaktifkan neurokimia dan struktur otak terkait dengan suasana hati positif, regulasi emosi, perhatian serta memori. 

“Mendengarkan musik dapat meningkatkan suasana hati dan kesejahteraan dan meningkatkan fungsi kognitif terutama pada orang dewasa,” ungkap Innes, sebagaimana dikutip HerStory, dari Time, Senin (7/8/2023). 

Dalam studinya, Innes membandingkan manfaat musik dengan meditas, sebuah praktik populer kesehatan mental. Innes menemukan, kedua praktik tersebut terkait dengan peningkatan yang signifikan dalam suasana hati dan kualitas tidur. 

"Baik meditasi dan mendengarkan musik adalah alat yang berpotensi ampuh untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan, membuat orang lebih bahagia," kata Innes. 

Bahkan, mendengarkan musik jauh lebih praktis membuat perasaan bahagia daripada bermeditasi. Namun perlu dicatat, musik yang didengarkan bernada bahagia. 

Jika mendengarkan musik secara acak, satu studi pada 2015 dari Finlandia menemukan, itu justru dapat meningkatkan emosi negatif, seperti kemarahan, agresi, atau kesedihan. 

Ritme dan karakteristik lain dari lagu yang dipilih dapat memodulasi detak jantung serta aktivitas jaringan saraf otak, jelas Daniel Levitin, seorang profesor psikologi ilmu saraf kognitif musik di Universitas McGill di Kanada.

Trek dengan tempo lambat, progresi akor bertahap, dan nada berlarut-larut cenderung menenangkan. Sementara musik yang kacau dan up-tempo cenderung memiliki efek sebaliknya.

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Share Artikel:

Oleh: Ummu Hani

Artikel Pilihan