Ilustrasi aritmia jantung (Freepik/pch.vector)
Atlet adalah profesi yang mengharuskan untuk sering berolahraga sehingga mereka aktif secara fisik.
Seseorang yang aktif secara fisik akan sering mengalami peningkatan detak jantung secara berkala. Hal tersebut kurang baik karena berisiko idap aritmia.
Hal ini juga bisa diperkuat apabila atlet tersebut bermain di cabang olahraga campuran seperti sepakbola.
Maka dari itu risiko terkena aritmia pun lebih tinggi dibandingkan dengan mereka atlet yang bermain di cabang olahraga ketahanan seperti berlari dan berenang.
Kasus aritmia lebih tinggi terjadi pada atlet karena latihan yang intensif, sehingga beban jantung juga semakin tinggi dibandingkan orang awam yang melakukan olahraga.
"Latihan ini akan menyebabkan adanya penebalan otot jantung yang akan meningkatkan risiko aritmia jantung," ucap dr. Ignatius Yansen Ng, Sp.JP (K), FIHA, FAsCC Konsultan intervensi dan aritmia jantung Eka Hospital BSD dalam siaran pers, Rabu (9/8/2023).
Atlet dengan aritmia tentu masih dapat melakukan aktivitas fisik, namun dengan catatan sudah berkonsultasi dan mengikuti saran dari dokter terlebih dahulu.
Aritmia juga memiliki jenis dan tingkat keparahannya masing-masing, sehingga pada beberapa kasus tertentu seharusnya tidak menjadi masalah untuk penderita aritmia dan dokter dapat merekomendasikan beberapa jenis olahraga yang cocok.
Jenis olahraga yang aman untuk penderita aritmia ada di halaman selanjutnya ya!
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.