Menu

Moms, Kenali Penyebab dan Dampak Buruk Stunting agar Tumbuh Kembang si Kecil Tak Terhambat!

11 Agustus 2023 08:19 WIB
Moms, Kenali Penyebab dan Dampak Buruk Stunting agar Tumbuh Kembang si Kecil Tak Terhambat!

Ilustrasi anak-anak yang memiliki masalah gizi (Shutterstock/Gary Yam)

HerStory, Jakarta —

Moms, belakangan kembali ramai kasus stunting yang menyita perhatian masyarakat. Mungkin, beberapa Moms masih belun punya informasi pasti mengenai stunting.

Terlebih pandemi Covid-19 terjadi selama hampir 2,5 tahun, sangat berpengaruh pada kualitas hidup anak di Indonesia. Pasalnya, tumbuh kembang anak terganggu akibat menurunnya cakupan imunisasi rutin selama pandemi.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mencatat ada sekitar 1,7 juta anak Indonesia yang belum menerima imunisasi dasar lengkap selama periode 2019-2021.

Stunting menjadi salah satu penyakit malnutrisi paling lazim yang terjadi pada anak. Kasus ini semakin sering dan umum terjadi karena kurangnya kesadaran akan kebutuhan nutrisi dan kondisi kesehatan anak.

Menurut IDAI, stunting pada anak adalah perawakan pendek yang merupakan gangguan pertumbuhan yang sebagian besar disebabkan karena masalah nutrisi.

Secara sederhana stunting dapat dikatakan sebagai pengerdilan. Hal ini merujuk pada kondisi gagal pertumbuhan pada anak yang menyebabkan mereka tidak memiliki tubuh proporsional sebagaimana mestinya.

Stunted children atau anak yang terkena stunting biasanya memiliki tubuh badan yang pendek dan kemampuan otak yang sedikit terbelakang.

Penyebab utama dari penyakit ini adalah kurangnya asupan gizi penting dalam waktu yang cukup lama. Menurut beberapa penelitian, kasus stunting seringkali terjadi di masyarakat tanpa disadari.

Hal ini utamanya terjadi pada komunitas yang orang tuanya kurang menyadari stunting pada anak dan pentingnya melakukan kontrol rutin terhadap perkembangan anak.

Secara kasat mata, anak yang terkena kondisi stunting tidak terlalu dapat dibedakan dengan kebanyakan anak-anak lainnya.

Orangtua yang tak memahami ciri-ciri stunting pada anak, seringnya tidak bisa membedakan pertumbuhan anak yang terlambat dengan anak yang terkena stunting.

Menurut World Health Organization (WHO), stunting merupakan penyakit dari hasil interaksi kompleks yang ada dalam rumah tangga, lingkungan, aspek sosio ekonomi, hingga pengaruh budaya.

Ciri-ciri stunting pada anak biasanya diidentifikasi dengan menilai panjang atau tinggi anak (panjang anak saat telentang).

Berdasar kesepakatan internasional, anak dinilai terhambat pertumbuhannya apabila tinggi badan mereka di bawah 2 standar deviasi dari standar median pertumbuhan anak dibanding dengan rata-rata anak seumuran dan sejenis kelamin.

Anak dikatakan mengidap stunting akut apabila mereka berada di bawah 3 standar deviasi dari tolak ukur di atas.

Saat ini, Indonesia menduduki peringkat tertinggi penderita kondisi stunting di Asia Tenggara dan kelima di dunia.

Berkaitan dengan itu, penting untuk mencegah stunting agar bisa kurang kasusnya Moms, yuk mulai dari kenali dampak stunting pada buah hati sebagai berikut agar bisa jadi perhatian lebih serius untuk dicegah,

informasinya ada di halaman berikut ya!

Baca Juga: Demi Tingkatkan Kesehatan Masyarakat, Bayer Adakan Program Cegah Stunting (CETING) Kepoin Yuk Moms Programnya!

Baca Juga: Dukung Penurunan Angka Stunting, PT Nestlé Indonesia Tekankan Inisiatif Berkelanjutan Demi Peringati Hari Gizi Nasional, Simak Yuk Moms!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Halaman:

Artikel Pilihan