Ilustrasi perkotaan dengan polusi udara (Freepik/Edited by HerStory)
Beauty, kita semua tahu jika udara di Indonesia kini sudah masuk ke level tak sehat. Dan tahukah Beauty, gak hanya karena asap kendaraan, ternyata tingkat polusi udara juga dipengaruhi oleh musim, lho.
Pengamat Iklim dan Lingkungan Universitas Gadjah Mada (UGM), Emilya Nurjan, memaparkan, udara di musim kemarau dengan curah hujan dan kecepatan angin rendah memengaruhi tingkat pencemaran udara yang belakangan terbilang cukup tinggi.
“Secara teori memang benar, karena jika ada hujan maka gas hasil pembakaran akan larut dengan air dan diturunkan ke permukaan sehingga udara kembali bersih. Dengan kondisi sekarang di mana sudah lama gak hujan dan kelembaban juga rendah, keberadaan gas tadi jadi banyak,” ucap Emilya, sebagaimana dikutip HerStory dari siaran pers di laman UGM, Minggu (13/8/2023).
Meski demikian, cuaca dan iklim bukan satu-satunya penyebab tingginya pencemaran udara. Seperti diketahui Beauty, ada sejumlah pemicu polusi dari aktivitas manusia mulai dari kendaraan, industri, hingga permasalahan sampah.
“Kecenderungannya, di musim penghujan kualitas udara lebih bagus dibanding musim kemarau. Namun saat pandemi kita melihat kualitas udara juga cukup baik bahkan saat musim kemarau. Jadi itu bukan satu-satunya variabel, meskipun musim penghujan, jika sumber pencemaran tinggi maka kualitas udara bisa buruk juga,” kata Emilya.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.