Nyamuk Aedes Aegypti pemicu DBD (Istimewa)
Moms, musim kemarau seperti sekarang ini menjadi sarang berbagai penyakit, salah satunya adalah penyakit demam berdarah dengue (DBD). Beberapa wilayah di Indonesia sendiri kematian akibat DBD mengalami peningkatan.
Melansir dari laman Pontianak Pos, Senin (14/8/2023), Ketua Komisi V DPRD Kalbar, Heri Mustamin memaparkan sejak Januari hingga minggu ke-32 tahun 2023 ini terdapat 19 kasusu kematian anak-anak akibat DBD. Ini tentu menjadi perhatian khusus untuk kita semua ya Moms.
Nah, agar terhindar dari penyakit ini, berikut beberapa hal yang harus diperhatikan untuk melindungi keluarga dan orang-orang tercinta seperti dilansir dari situs resmi Kemenkes. Apa saja?
3 M plus yaitu menguras, menutup, dan mendaur ulang. Menguras yang dimaksud adalah menguras bak mandi atau ember yang ada airnya agra tidak digunakan sebagai sarang nyamuk.
Sedangkan menutup artinya menutup rapat-rapat tempat penampungan air , seperti drum, kendi, toren, dan lain-lain. Sedangkan mendaur ulang sendiri yaitu dengan memanfaatkan barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD.
Car aini juga tidak boleh dianggap enteng ya Moms. Kamu bisa menggunakan lotion anti nyamuk atau obat anti nyamuk lainnya saat tidur.
Cara ini juga efektif untuk mencegah gigitan nyamuk. Selain memasang kelambu di tempat tidur, jangan lupa juga pasang kasa pada setiap lubang ventilasi dan jendela.
Tubuh manusia memiliki sistem kekebalan atau imunitas untuk melawan virus, bakteri, jamur, dan parasit penyebab penyakit. Nah, sistem imun setiap individu berbeda-beda Moms.
Nah, salah satu cara untuk meningkatkan sistem imun adalah dengan mengonsumsi vitamin C. Ini juga membantumu dalam melindungi diri dari virus penyebab DBD yang ditularkan oleh nyamuk.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.