Menu

Benarkah Kandungan Pemanis Buatan Aspartam Bisa Picu Kanker? Simak Penjelasannya di Sini...

16 Agustus 2023 08:45 WIB
Benarkah Kandungan Pemanis Buatan Aspartam Bisa Picu Kanker? Simak Penjelasannya di Sini...

Solidaritas peduli kanker payudara. (Pinterest/Freepik)

HerStory, Jakarta —

Beauty, kanker masih menjadi penyakit yang mengerikan karena bisa merenggut nyawa penderitanya. Berbagai faktor bisa jadi pemicu seseorang mengalami kanker, salah satunya lewat pola hidup tak sehat.

Ya, pola hidup tak sehat seperti gemar mengonsumsi makanan instan dan minuman kemasan bisa memicu seseorang mengidap kanker. Salah satu bahan makanan yang memicu kanker adalah aspartam.

Aspartam adalah pemanis buatan yang banyak digunakan dalam berbagai produk makanan dan minuman sejak tahun 1980-an. Biasanya aspartam sering ditemukan di berbagai minuman diet, permen karet, gelatin es, dan es krim.

Tak hanya itu, aspartam juga ditemukan di produk susu seperti yogurt, sereal sarapan, pasta gigi dan obat-obatan seperti obat batuk, obat kunyah, dan vitamin.

Dilansir dari website resmi WHO Indonesia, berdasarkan penelitian Kanker (IARC) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Komite Pakar Gabungan Pangan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) Aditif (JECFA), menjelaskan bahwa untuk saat ini penggunaan aspartam diperbolehkan sesuai dosis yang biasa digunakan.

IARC mengklasifikasikan aspartam sebagai kemungkinan karsinogenik bagi manusia (Grup 2B) berdasarkan bukti terbatas untuk kanker pada manusia. Khususnya, untuk karsinoma hepatoseluler, yang merupakan jenis kanker hati. 

Selain itu, terdapat juga bukti terbatas untuk kanker pada hewan percobaan dan bukti terbatas terkait kemungkinan mekanisme penyebab kanker. Namun, perlu adanya penelitian lebih lanjut.

"Perlunya penelitian lebih lanjut untuk menyempurnakan pemahaman kita tentang apakah konsumsi aspartam menimbulkan bahaya karsinogenik,” jelas dr Mary Schubauer- Berigan dari program IARC Monographs.

Sehingga, tak perlu adanya perubahan batasan asupan harian aspartam. JECFA menyimpulkan dari data yang dievaluasi tidak ada alasan yang cukup kuat untuk mengubah asupan harian yang dapat diterima.

Di mana, batas asupan aspartam harian adalah sebesar 0-40 miligram per kilogram berat badan. Misalnya, sekaleng minuman ringan diet mengandung 200 atau 300 mg aspartam.

Orang dewasa dengan berat 70kg bisa mengonsumsi lebih dari 9–14 kaleng per hari untuk melebihi asupan harian yang dapat diterima. Dengan asumsi tidak ada asupan lain dari sumber makanan lain.

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Artikel Pilihan