Beauty, polusi udara yang memenuhi langit Jakarta tak hanya berdampak pada lingkungan tapi juga kesehatan. Bahkan, baru-baru ini ada penelitian mengungkapkan, salah satu risiko kesehatan dari polusi adalah meningkatkan demensia. 

Demensia merupakan istilah umum untuk gangguan kemampuan untuk mengingat, berpikir, atau membuat keputusan yang mengganggu melakukan aktivitas sehari-hari.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Internal Medicine ini menganalisis data dari sekitar 27.857 peserta survei antara tahun 1998 dan 2016. Hasilnya, orang yang tinggal di daerah dengan polusi partikel lebih tinggi mengalami risiko demensia sebesar 15%. 

Polusi partikel, juga dikenal sebagai PM2.5 merupakan kombinasi tetesan padat dan cair yang ada di udara. Ini dapat berasal dari berbagai sumber termasuk pembangkit listrik, kendaraan, kegiatan pertanian, lokasi konstruksi, dan kebakaran hutan.

Polusi partikel PM2.5 menimbulkan ancaman kesehatan yang serius karena ukurannya sangat kecil, setara dengan sekitar 1/20 dari lebar rambut manusia.

Hal ini memungkinkan partikel mudah melewati pertahanan tubuh, menyebabkan peradangan, masalah pernapasan, hingga demensia.

Seorang profesor neurobiologi di University of Southern California, Caleb Finch mengungkapkan, menghirup polusi partikel dengan merokok sama-sama menyebabkan dampak kesehatan merusak yang serupa, termasuk demensia. 

Di antara masalah kesehatan lainnya seperti obesitas dan tekanan darah tinggi, jumlah kasus demensia kemungkinan akan meningkat secara signifikan di tahun-tahun mendatang, akibat polusi. Partikel polusi yang masuk dapat merusak otak, atau efek tak langsung seperti gangguan jantung. 

Baca Juga: Studi Sebut Paparan Polisi Sebabkan Penuaan Dini Pada Kulit, Ini Biang Keroknya...

Baca Juga: Waspada! Polusi Udara Berisiko Ganggu Kesuburan hingga Sebabkan Keguguran, Kok Bisa?! Begini Kata Pakar Seksolog!