Salah satu pola asuh yang sedang digandrungi banyak Moms adalah gentle parenting ala budaya Barat. Gaya asuh ini dikenal halus, serta mengutamakan kesehatan mental anak. 

Sementara itu, selama ini orangtua Asia dikenal memiliki gaya pengasuhan tegas atau dijuluki tiger Moms alias induk macan. Penulis buku ‘Induk Macan’, Krista Endinda mengatakan, pola asuh macan dikenal memiliki berbagai aturan ketat, di mana orangtua mengetahui dan yakin, sang anak mampu serta punya mental kuat.  

Penulis buku ‘Induk Macan’, Krista Endinda mengatakan, pola asuh macan memang terkesan galak sehingga banyak perspektif buruk bermunculan. 

“Oleh karena itu saya ingin meluruskan persepsi yang akhir-akhir ini umum terjadi, yaitu ‘mengadopsi gaya parenting Barat menjadikan kita sebagai orangtua yang lebih baik’. Padahal, pola asuh harus selaras dengan budaya dan tradisi,” tutur Dinda, dalam peluncuran buku virtual. 

Menurut Dinda, mengadopsi mentah-mentah gentle parenting menimbulkan banyak ketidakcocokan saat diterapkan di keluarga Asia. Akibatnya, muncul konflik batin dengan anak dan keluarga. 

“Misalnya kebiasaan Timur memanggil orang yang lebih tua dengan sebutan bapak atau kebiasaan lain seperti ‘salim’. Berlawanan dengan budaya Barat, terbiasa dengan memanggil nama bahkan kepada yang lebih tua. Hal ini karena orang Timur sangat menjunjung tinggi hirarki sosial. Jika orangtua menanamkan anak dengan budaya barat jelas berlawanan,” ucap Dinda. 

Dinda menegaskan, identitas budaya Timur tetap dapat meningkatkan kualitas pengasuhan, memupuk ketahanan budaya, serta ikatan yang kuat antara orangtua dan anak.