Ilustrasi No Bra Day (Freepik/Edited by HerStory)
Berdasarkan data Global Cancer Observatory 2020 dari WHO, kasus kanker yang paling banyak terjadi di Indonesia adalah kanker payudara, yakni 65.858 kasus setara dengan 16,6i total 396.914 kasus kanker.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan menyatakan besaran angka kanker untuk perempuan yang tertinggi adalah kanker payudara yaitu sebesar 42,1 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 17 per 100.000 penduduk. Sekitar 1 dari 51 pasien kanker payudara di Indonesia memiliki jenis HER2-positif (Human Epidermal Growth Factor Receptor) yang merupakan salah satu jenis kanker payudara yang agresif.
Berdasarkan riset Penyakit Tidak Menular yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan (2016) yang dilakukan pada sampel berusia 25-64 tahun di perkotaan, sebanyak 90% pasien kanker payudara di Indonesia berusia produktif antara 25-55 tahun, sehingga secara tak langsung memiliki potensi dampak terhadap aspek sosio ekonomi masyarakat.
Dampak tersebut tak hanya menjadi beban pada tingkat keluarga tetapi juga pada sistem kesehatan secara umum. Namun, angka kesintasan 5 tahun pasien kanker payudara mencapai hingga 99%2 jika ditangani secara optimal sejak stadium dini.
Oleh karena itu, penanganan kanker payudara yang komprehensif sejak stadium dini memberikan peluang kesembuhan yang lebih tinggi bagi pasien dan berpotensi untuk mengurangi dampak sosio ekonomi masyarakat.
"HER2-positif merupakan faktor agresivitas sel kanker payudara yang diasosiasikan dengan tingkat kesintasan yang rendah," ujar dr. Sonar Soni Panigoro, Sp.B(K)Onk., M.Epid., MARS, Spesialis Bedah Onkologi saat edukasi media virtual, Jumat (19/2/2021).
"Namun, studi menunjukkan, penanganan kanker payudara HER2-positif yang optimal pada stadium dini dapat menurunkan risiko kekambuhan atau kematian dibandingkan jika mendapat kemoterapi saja," sambungnya.
dr. Sonar pun menjelaskan bahwa tujuan pengobatan kanker payudara pada stadium dini tak hanya untuk mengontrol penyakit, tetapi juga kuratif atau mencapai kesembuhan, sehingga pasien dapat kembali menjalani kehidupannya secara produktif.
Dari beberapa penelitian, terlihat bahwa penanganan kanker payudara sejak stadium dini dengan tepat dan komprehensif berpotensi meringankan beban bagi pasien dan sistem kesehatan, dimana biaya total penanganan kanker payudara pada stadium II, III, dan IV adalah 32%, 95%, dan 109% lebih tinggi dibandingkan stadium I.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.