Anak-anak yang suka melakukan bullying. (Pinterest/Freepik)
Setiap orangtua tentu gak ingin anak-anaknya menjadi korban bullying. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk memahami cara melindungi anak dari bullying teman-temannya.
Banyak anak yang menutup diri ketika dibully oleh teman-temannya lantaran takut dan tidak ingin membebani orangtua.
Bullying atau perundungan bisa terjadi dalam berbagai bentuk, baik itu berupa ujaran verbal, tindakan fisik, pengucilan bahkan secara daring.
Dampak bullying sangat berbahaya bagi kesehatan mental anak seperti perkembangan jiwa dan emosional anak dimasa depan akan terganggu.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut cara melindungi anak dari bullying di sekolah maupun di sosial media:
Anda bisa mendidik anak dengan penuh kasih sayang sejak anak kecil. Ruang lingkup kehidupan anak yang damai dan penuh kasih sayang membuatnya terbiasa dengan lingkungan yang baik dan mudah berinteraksi dengan teman-teman dan orang lain.
Kedekatan orang tua dengan anak sangat penting dan termasuk salah satu cara melindungi anak dari bullying. Jika Moms memiliki kedekatan dengan anak, maka anak akan merasa nyaman dan lebih mudah untuk menyampaikan permasalahan yang dialami secara terbuka tanpa rasa takut.
Pahami kebutuhan anak dan selalu ada di sisi anak untuk memberi mereka masukan dan dukungan. Buatlah anak merasa selalu dicintai dan yakin bahwa ada orang-orang yang tulus mendukungnya.
Dengan begitu, ketika anak menjadi korban atau menjadi pelaku pembullyan, Anda akan cepat untuk mengetahui dan cepat untuk mengambil tindakan.
Salah satu penyebab anak dirundung adalah karena ia tidak memiliki kepercayaan diri untuk mempertahankan dirinya dari pembullyan. Korban bullying biasanya anak-anak yang pemalu, penakut, pendiam dan pasti tidak punya teman.
Moms perlu mengajarkan dan menumbuhkan rasa percaya diri sang buah hati sebagai salah satu cara melindungi anak dari bullying.
Cara melindungi anak dari bullying selanjutnya adalah dengan mengajarkan anak memiliki sikap pemberani. Salah satunya yaitu cara menolak dan berbicara kepada orang lain atau guru ketika ia sedang mendapat tindakan bullying di sekolah.
Memang tidak mudah untuk memunculkan keberanian tersebut. Oleh karena itu, tugas orang tua selalu mengingatkan mengenai apa yang pantas mereka terima dari temannya dan apa yang tidak pantas.
Anak yang tidak memiliki jiwa sosial yang baik juga menjadi salah satu penyebab kerap mendapatkan bullying. Dengan membiasakan dan mengajarkan pada anak dalam bersosialisasi bisa menjadi kunci anak memiliki teman yang banyak dan dapat mengembangkan percaya dirinya.
Sediakan juga ruang baginya untuk berinteraksi dengan orang lain, tentunya tetap dalam pengawasan orangtua. Ajarkan bagaimana cara berkenalan, menjalin pertemanan, menyampaikan pendapat agar tidak menyakiti orang lain, dan lain sebagainya.
Anak-anak dengan keterampilan sosial yang baik sehingga terlindungi dari berbagai macam perundungan.
Ketika anak bercerita, dengarkanlah dengan saksama dan jangan menganggapnya sebagai hal yang remeh. Apalagi ketika anak menyampaikan mengenai suatu permasalahan yang ia alami.
Saat orangtua menganggap bahwa apa yang dialami anak adalah masalah sepele dan tidak serius, maka anak-anak merasa tidak didengarkan bahkan tidak dipedulikan. Selain itu, hal terburuk bisa menjadikan anak merasa bahwa mereka diperlakukan buruk oleh orang lain.
Dampak negatif dari perkembangan internet yang sangat pesat menimbulkan lebih banyak ruang-ruang bagi perundungan untuk bisa tumbuh.
Saat ini, bullying sudah banyak terjadi secara daring melalui pesan teks dan media sosial tanpa kenal waktu. Sebutan bullying jenis ini adalah cyber bullying.
Orangtua diharapkan mendampingi anak dalam menggunakan internet dan media sosialnya. Ajarkan etika menggunakan internet yang baik, penggunaan sosial media yang bijak dan kalimat yang bertanggung jawab serta selalu menjaga privasi.
Cara melindungi anak dari bullying teman sekolah serta orang yang tidak dikenal ini bisa Moms terapkan secara perlahan kepada anak, agar sang buah hati merasa dilindungi dan tetap aman di bawah pengawasan orangtuanya.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel:
Lihat Sumber Artikel di Akurat
Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Akurat. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.