Penyakit asam urat (gout) tak memilih siapa yang akan terjangkitnya berdasarkan umur, karena saat ini pun banyak orang yang masih muda tapi kadar asam uratnya sudah tinggi sekali.

Sebelumnya perlu diketahui, asam urat yang tinggi menurut dr. Tirtawati Wijaya dalam diskusi di laman Alodokter disebabkan oleh penumpukan kristal di persendian karena kadarnya melebihi normal (hiperurisemia).

Dokter Tirtawati Wijaya pun menyebutkan ada beberapa hal yang jadi biang kerok yang bisa menyebabkan seseorang menderita asam urat meski masih muda. Simak ya Beauty agar bisa dihindari,

1. Seseorang yang suka banget makan jeroan, daging merah, seafood karena mengandung purin yang tinggi.Selain itu minuman beralkohol, minuman manis, dan tinggi gula pun bisa jadi  biang kerok.
2. Seseorang yang kurang minum air putih pun bisa berisiko mengalami asam urat, hal itu karena seseorang tersebut akan kurang buang air kecil dan bisa berisiko gangguan fungsi ginjal.
3. Seseorang dengan kelebihan berat badan atau obesitas.
4. Seseorang yang menderita diabetes, penyakit jantung, dan penyakit ginjal pun berisiko mengalami asam urat tinggi.
5. Selain itu, Beauty harus hati-hati karena efek obat, suplemen, herbal jamu, atau substansi lain pun bisa menyebabkan asam urat yang tinggi.

Meski begitu, dr. Tirtawati menegaskan jika asam urat bukan semata-mata terjadi karena kebiasaan makan-makanan tinggi purin.

"Umumnya gout terjadi karena kombinasi beberapa faktor dan relatif sulit ditentukan apa penyebab pastinya tanpa pemeriksaan yang seksama," tutur sang dokter.

Maka dari itu, perlu adanya pemeriksaan untuk mengetahui penyebab seseorang menderita asam urat.

Untuk obatnya sendiri ada beberapa yang bisa meredakan nyeri karena gejala asam urat.

"Ada beberapa obat berbeda yang dapat digunakan untuk menangani gout seperti obat anti inflamasi non steroid (OAINS), colchicine, atau kortikosteroid untuk meredakan rasa nyeri saat serangan akut, serta allopurinol untuk menghambat produksi asam urat dalam tubuh, atau probenecid untuk meningkatkan pembuangan asam urat dari dalam tubuh," ujar dr. Tirtawati lagi.

Meski begitu, dr. Tirtawati menyarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk penggunaan obatnya agar bisa digunakan secara tepat.