Komedian Kiwil telah resmi bercerai secara agama dengan istri pertamanya, Rohimah. Padahal Kiwil dan Rohimah telah menjalin biduk rumah tangga selama 22 tahun.

Perceraian tersebut diketahui terjadi lantaran Rohimah yang enggan dipoligami lagi oleh Kiwil. Pasalnya Rohimah telah 17 tahun lamanya dimadu dengan Meggy Wulandari yang kini juga telah bercerai dengan Kiwil.

berbagi kisah mengenai dirinya bisa bertahan saat dipoligami Kiwil. Ia menjalani poligami selama 17 tahun sebelum akhirnya memutuskan untuk bercerai.

Publik pun bertanya-tanya mengapa Rohimah mampu bertahan di madu selama belasan tahun. Rohimah pun blak-blakan mengaku bertahan demi anak-anaknya.

"Orang tua saya berpikir 'Janganlah (bercerai) kasih anak-anak, nanti kalau kamu berpisah sama Kiwil anak-anak gimana? Karena anak-anak masih butuh ayahnya dan bundanya'," beber Rohimah dikutip dari kanal YouTube Maia AlElDul TV (23/2/2021).

"Keluarga menguatkan saya. Saya lihat kalau mereka (anak-anak) lagi tidur kasihan juga kalau saya cerai sama ayahnya," sambung Rohimah.

Rohimah pun mengatakan bahwa dirinya kerap kali mengeluarkan keluh kesahnya kepada sang suami. Ia mengaku bahwa mersa cemburu jika Kiwil memiliki istri lain. Namun, Kiwil dengan sigap menenangkan Rohimah yang tengah terbakar api cemburu hingga akhirnya bisa kuat bertahan selama belasan tahun di poligami.

"Saya curhat sama suami, selama suami menanggapi kecemburuan saya dengan dia peluk saya, dia memberikan kehangatan sama saya, saya tidak ada masalah. Kalau suami bilang, 'Jangan, bun' Saya ikuti kata suami pada saat itu. Akhirnya, saya yang mengalah. Memang ini cobaan saya," tukas Rohimah.

Lama kelamaan Rohimah pun sudah tak sanggup jika cintanya dibagi. Terlebih Kiwil kerap kali menikahi wanita lain tanpa sepengetahuannya.

Dengan begitu, pada akhir tahun 2020 lalu Rohimah pun melayangkan gugatan cerai kepada Kiwil. Ia mengatakan bahwa kini anak-anaknya juga telah mendukung apapun keputusan sang ibu.

"Saya kasih pengertian (ke anak-anak), ‘Bunda enggak bisa melanjutkan kalau ayah poligami terus.’ Awalnya anak-anak tidak setuju. Namun, karena melihat kondisi bundanya tertekan, sedih terus, akhirnya mereka menyetujui,” tutup Rohimah.