Telur setengah matang memang lezat, namun rentan terkontaminasi bakteri Salmonella yang dapat menyebabkan keracunan makanan dan gangguan kesehatan lain.

Infeksi bakteri Salmonella biasanya disebabkan oleh konsumsi makanan mentah atau belum matang. Bakteri ini bisa terdapat pada bagian luar atau dalam telur dan gak mengubah bentuk, bau, bahkan rasa telur.

Berikut beberapa risiko makan telur setengah matang yang baik untuk dipertimbangkan. Yuk, simak!

Protein di dalamnya gak diserap dengan baik

Selain dapat mengandung bakteri Salmonella, telur setengah matang mungkin dapat menurunkan penyerapan protein berkualitas ini. Ini karena penelitian menunjukkan bahwa penyerapan protein pada telur matang lebih banyak daripada telur mentah.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam The Journal of Nutrition pada 1998, membandingkan penyerapan protein dari telur yang dimasak sempurna dan mentah pada 5 orang. 

Studi tersebut menemukan bahwa 90 persen protein dalam telur matang terserap, tapi hanya 50 persen dalam telur mentah. Dengan kata lain, protein dalam telur yang dimasak 80 persen lebih mudah dicerna daripada protein dalam telur mentah.

Memblokir penyerapan biotin

Biotin atau vitamin B7 adalah vitamin B yang larut dalam air. Vitamin tersebut terlibat dalam produksi glukosa dan asam lemak tubuh. 

Mengonsumsi telur matang sempurna dianggap menjadi pilihan yang lebih baik ketimbang makan telur setengah matang. Meski begitu, ketika seseorang memutuskan untuk mengonsumsi makan telur setengah matang, sangat kecil kemungkinannya hal itu bisa menyebabkan kekurangan biotin yang sebenarnya.