Ilustrasi Ginjal. (pinterest/cfnewstoday)
Beauty, pernah mendengar pendonor ginjal? Mungkin beberapa orang bersedia mendonorkan ginjalnya untuk pasien yang membutuhkan donor ginjal. Namun, tak semua orang bisa mendonorkan ginjalnya.
Sebab ada kriteria sesorang dinyatakan layak menjadi pendonor ginjal yaitu berusia antara 18-60 tahun dengan fungsi ginjal ≥ 80 ml/m, tidak memiliki penyakit maupun “faktor resiko” yang berisiko berpengaruh buruk terhadap ginjalnya.
"Misal penyakit hipertensi, sakit gula (DM), pernah/ memiliki riwayat sakit ginjal seperti batu ginjal, sakit auto-imun atau penyakit lainnya," ungkap dr. Tunggul Diapari Situmorang, Sp.PD-KGH Konsultan Ginjal Hipertensi Eka Hospital BSD, Senin (4/9/2023).
Ditegaskan oleh dr Tunggul, pola hidup tak sehat seperti sering minum alkohol dan tidak pernah menjaga kesehatan dengan baik, maka tidak bisa menjadi pendonor
Di lain pihak, si penerima pun harus dipersiapkan secara baik. Proses transplantasi ginjal yang dilakukan secara profesional meliputi seleksi cermat terhadap donor maupun resipien.
"Dibutuhkan persiapan dan perencanaan yang baik, pelaksanaan operasi dan perawatan serta monitor pasca operasi," ungkap dr Tunggul.
Beberapa prosedur dan serangkaian tes yang panjang serta rinci perlu dilakukan bagi pendonor juga penerima ginjal agar dapat dipastikan keberhasilannya.
"Operasi transplantasi ginjal adalah operasi elektif, tidak terburu-buru dan tidak ada target batasan waktu," sambung dr Tunggul.
Sehingga harus direncanakan sebaik-baiknya dengan risiko seminimal mungkin, baik pada penerima maupun pada pendonor. Tak perlu takut untuk mendonorkan satu ginjal pada yang membutuhkan, jika dilakukan secara standard profesional kedokteran.
"Pada transplantasi ginjal yang berhasil, pendonor maupun penerima, hidup dengan satu ginjal yang sehat," tutup dr Tunggul.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.