Menu

Bukan Cuma karena Jatuh Cinta, Ternyata Deg-degan Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Jantung, Benarkah? Begini Penjelasan Dokter...

13 September 2023 13:50 WIB
Bukan Cuma karena Jatuh Cinta, Ternyata Deg-degan Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Jantung, Benarkah? Begini Penjelasan Dokter...

Pasangan yang sedang jatuh cinta

HerStory, Jakarta —

Beauty pasti pernah merasakan jatuh cinta dengan seseorang yang disukai atau dicintainya. Ketika jatuh cinta kerap kali ada sensasi deg-degan ketika bertemu, perbincangan, atau kegiatan lainnya dengan orang yang kita sukai, benar kan Beauty?

Deg Degan pada saat jatuh cinta kerap kali tak bisa dikontrol hingga tubuh pun bisa merasakannya. Ini akhirnya menimbulkan berbagai spekulasi apakah deg-degan tersebut dapat memicu masalah kesehatan? 

Tahukah Beauty, ternyata rasa deg-degan biasa dikaitkan dengan gejala dari gangguan irama jantung yang bernama seperti palpitasi jantung atau aritmia jantung. Namun apakah deg-degan karena jatuh cinta bisa dikaitkan dengan aritmia jantung? Begini penjelasannya.

Fyi nih Beauty, aritmia adalah sebuah gangguan pada jantung yang menyebabkan detak jantung menjadi tidak beraturan, terkadang terlalu cepat dan terkadang bisa menjadi terlalu lambat. Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan gangguan ini, seperti masalah pada tekanan darah, kardiovaskular, hingga faktor keturunan.

Deg-degan sendiri merupakan respon normal yang bisa terjadi pada tubuh Anda, biasanya dikuatkan karena faktor emosional dan psikologis juga seperti cemas, gugup, stres, maupun terlalu gembira.

Meski deg degan jadi salah satu gejala aritmia, menurut dr. Ignatius Yansen Ng, Sp.JP (K), FIHA, FAsCC yanag merupakan Konsultan Kardiologi Intervensi & Aritmia Eka Hospital BSD menjelaskan jika tak semua deg degan dikaitkan dengan aritmia.

"Deg-degan juga biasanya gejala dari gangguan aritmia, namun ini membutuhkan pemeriksaan dengan dokter, karena tidak semua deg-degan bisa dikatakan aritmia."

"Karena deg-degan pada dasarnya adalah respon tubuh biasa yang semua orang pasti akan rasakan. Hal ini hanya akan membahayakan jika Anda memiliki faktor risiko yang bisa meningkatkan risiko Anda untuk terkena gangguan irama jantung. Dengan mengelola stres dengan baik serta menjaga kesehatan jantung, kita bisa mencegah aritmia untuk bisa terjadi," jelas sang dokter.

Baca Juga: Jumlah Pasiennya Terus Meningkat, Ternyata Fasilitas dan Tenaga Medis untuk Aritmia di Indonesia Masih Kurang!

Baca Juga: Atlet yang Mengidap Aritmia Masih Bisa Olahraga? Kepoin Yuk Apa Kata Dokter...

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Share Artikel:

Oleh: Ida Umy Rasyidah