Ilustrasi anak alami sembelit (Freepik/Alodokter)
Moms sembelit bisa saja menyerang si kecil lho. Moms harus tahu jika sembelit pada anak dapat ditandai dengan menurunnya jumlah BAB anak dalam seminggu (kurang dari 3 kali), kotoran atau feses anak terlihat keras, dan anak kesulitan atau mengejan pada saat BAB.
Menurut keterangan resmi yang didapatkan Herstory dari dr. Arnold Soetarso, Sp.A yang merupakan Dokter Spesialis Anak di Eka Hospital BSD, sembelit mungkin tidak terlihat serius pada awalnya, namun jika terus-terusan terjadi sembelit dapat berpotensi untuk menjadi penyakit yang cukup serius dan dapat menyebabkan kesehatan anak menjadi terancam.
Ada beberapa cara mengatasi sembelit pada anak yang bisa Anda lakukan. Namun pada pertolongan pertama sembelit pada anak, Anda perlu melakukan beberapa tips untuk mengurangi gejala yang mereka rasakan, seperti:
Kurangnya cairan tubuh merupakan salah satu alasan mengapa feses anak memiliki tekstur yang keras sehingga sulit untuk dikeluarkan. Pastikan kebutuhan cairan anak terpenuhi sehingga tekstur feses mereka menjadi lebih lunak dan mudah untuk dikeluarkan.
Salah satu alasan yang biasa membuat anak suka menahan BAB nya yaitu karena takut untuk pergi ke toilet sendiri. Ini membuat siklus BAB anak menjadi terganggu dan dapat menyebabkan sembelit. Melatih anak untuk ke toilet sendiri dapat membantu anak membiasakan diri untuk melakukan BAB tanpa harus disuruh oleh Anda.
Mendorong anak untuk melakukan aktivitas fisik seperti olahraga dapat membantu mengurangi risiko anak untuk terkena sembelit. Kurangnya aktivitas fisik dapat membuat pergerakan makanan dalam saluran pencernaan melemah, sehingga sisa makanan atau feses akan menetap lebih lama di dalam usus dan pada akhirnya akan mengeras.
Serat adalah kandungan nutrisi yang dapat membantu proses pencernaan dengan cara menyerap air ke dalam usus besar. Dengan mengonsumsi makanan tinggi serat, anak akan memproduksi feses dengan tekstur yang lebih lembut sehingga mudah untuk dikeluarkan pada saat BAB.
Stres dapat menyebabkan gerakan usus menjadi lambat yang bisa memicu terjadinya sembelit. Ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab anak merasa stres mulai dari faktor akademis, sosial, hingga emosionalnya. Anda bisa mengelola stres anak dengan mencari tahu penyebab stres anak dan mendorong mereka untuk menjalankan pola hidup sehat.
Apabila susu merupakan salah satu pemicu utama anak mengalami sembelit terus menerus, maka Anda bisa mengganti susu yang dikonsumsi anak ke susu hipoalergenik atau susu alternatif lain seperti susu kedelai.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.