Illustrasi Merangsang Perut saat Bercinta (Freepik/TheAsianParent)
Banyak sekali yang menjadikan film dewasa atau bokep sebagai referensi mereka untuk bercinta dengan pasangan. Padahal, menggunakan referensi itu untuk berhubungan seks bisa bahaya lho Moms menurut seksolog.
Seksolog dr. Haekal Anshari menegaskan film bokep bukan media yang tepat mencari inspirasi posisi seks dan teknik membuat pasangan orgasme. Ini karena film bokep bisa membuat penontonnya kecanduan, karena pasangan bisa puas meski tak dirangsang secara fisik oleh pasangannya.
"Film biru bukan media yang dapat dijadikan referensi untuk belajar teknik dan posisi berhubungan seksual. Karena sekali menonton film biru dan mendapatkan kenikmatan bahkan kepuasan darinya, maka akan muncul keinginan untuk terus mengulang," ujar dr. Haekal melalui konten edukasi di Instagram pribadinya, dikutip dari sindikasi konten suara.com, pada Kamis (21/9/2023).
View this post on InstagramA post shared by dr. Haekal Anshari, M. Biomed (AAM) (@dr.haekalanshari)
Alih-alih dapat inspirasi posisi seks, film bokep hanya menyebabkan seseorang insekyur atau insecure yaitu perasaan ragu, cemas dan kurang percaya diri yang dapat menganggu kehidupan sehari-hari. Hasilnya pasangan atau diri sendiri malah punya pikiran buruk pada diri sendiri.
Kondisi ini terjadi karena film bokep memicu harapan dan ekspektasi berlebihan dan tak realistis serta gangguan fungsi otak, perilaku dan sebagainya. Di mana semuanya berisiko akan mengakibatkan berbagai gangguan kesehatan fisik dan mental.
"Bahkan di dalam film biru tidak dijelaskan secara detail tentang tahapan, tujuan, manfaat, risiko dan harapan dari teknik dan posisi berhubungan seksual yang dilakukan," ungkap dr. Haekal.
Dokter yang juga pakar kecantikan itu mengingatkan jika film bokep cenderung menonjolkan eksploitasi seksual, alih-alih memberi edukasi atau solusi dari yang dihadapi pasangan. Bahkan eksploitasi ini cenderung tak realistis atau sesuai kenyataan, ditambah cenderung tak beretika karena melanggar nilai-nilai yang dianut seseorang.
"Sama halnya dengan film komersial lain, film biru juga melalui proses editing, rekayasa visual dan menggunakan pemeran pengganti. Sehingga film biru tidak bisa dijadikan tolok ukur untuk dijadikan referensi belajar teknik dan posisi berhubungan seksual karena adegan yang disajikan tidak lagi alami dan tidak sesuai realita," jelasnya.
Terakhir dr. Haekal menyarankan untuk belajar dan mencari inspirasi posisi seks dan teknik membuat pasangan orgasme dengan cara membaca dan mempelajari sumber ilmiah. Ditambah cara belajar ini bukan hanya untuk membangkitkan hasrat seksual, tapi bisa memberikan keharmonisan hubungan intim suami istri.
"Selain itu, jangan menggunakan film biru sebagai cara untuk mengatasi kejenuhan dalam berhubungan bseksual dengan pasangan, karena selain berisiko kecanduan, juga akan menyebabkan disfungsi seksual yang akan mengganggu keharmonisan hubungan dengan pasangan," tutup dr. Haekal.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.