Ilustrasi pasangan suami istri yang sedang berhubungan intim. (Google/Edited by HerStory)
Disfungsi ereksi bisa menyerang siapa saja, termasuk PakSu lho Moms. Meskipun demikian, disfungsi ereksi yang terjadi selama beberapa waktu tidak berbahaya dan bisa diatasi dengan beberapa pengobatan dan terapi. Namun menurut keterangan resmi yang diterima Herstory dari dr. Dyandra Parikesit, BMedSc., Sp.U, FICS yang merupakan Dokter Spesialis Urologi Eka Hospital BSD, jika disfungsi ereksi berlangsung dalam waktu yang lama dan tidak kunjung pulih, itu bisa menandakan adanya suatu penyakit seperti tekanan darah tinggi, diabetes, sumbatan pada pembuluh darah, kanker, hingga gangguan mental kronis.
Disfungsi ereksi juga dapat menyebabkan permasalahan antar pasangan dan tak jarang mengganggu hubungan dan kebutuhan reproduksi baik untuk pasangan dan diri Anda sendiri.
Tapi sayangnya, masih banyak pria yang enggan untuk menceritakan dan memeriksakan disfungsi ereksi yang mereka alami. Ini dikarenakan masalah gangguan reproduksi seringkali dipandang sebelah mata dan kerap menyebabkan rasa malu pada pengidapnya hingga akhirnya mereka menyembunyikan gangguan tersebut.
Disfungsi ereksi adalah penyakit yang bisa ditangani dengan pengobatan dari dokter, maka dari itu jangan merasa malu untuk mendiskusikan hal ini kepada pasangan serta dokter urologi terkait. Dengan mengidentifikasi penyebab disfungsi ereksi, Anda bisa mengatasi permasalahan tersebut dengan lebih cepat dan kembali dalam menjalani kehidupan seksual yang sehat bersama dengan pasangan Anda.
Pada pengobatan disfungsi ereksi, ada beberapa obat-obatan serta terapi lain yang mungkin bisa Anda lakukan, bergantung dari permasalahan utama yang menyebabkan disfungsi ereksi tersebut.
Sebelum memulai pengobatan, dokter akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu untuk mengidentifikasi penyebab dari disfungsi ereksi, sehingga dokter mungkin akan menanyakan riwayat obat-obatan hingga gaya hidup yang Anda jalankan.
Setelah itu, dokter dapat merekomendasikan beberapa pengobatan mulai meresepkan obat-obatan, injeksi obat, terapi Extracorporeal Shock Wave Therapy (ESWT), terapi hormon, Injeksi intrakavernosa, hingga penggunaan alat bantu pompa vakum ereksi. Dokter juga dapat merekomendasikan untuk melakukan sesi terapi dengan psikolog jika dirasa gangguan disfungsi ereksi disebabkan karena masalah mental.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.