Ilustrasi seorang anak sakit perut. (Newhealthadvisor/Edited by HerStory)
Moms pasti menyadari jika akhir-akhir ini cuaca mudah sekali berubah-ubah, hal itu karena kita sedang menghadapi musim pancaroba yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan, terutama anak-anak.
Meskipun demikian, perubahan cuaca memang tidak dapat dicegah, namun Moms dan keluarga dapat melakukan langkah preventif bagi kesehatan fisik sendiri, agar tidak mengalami masalah kesehatan.
Perubahan cuaca ekstrim dapat mengakibatkan daya imun tubuh menurun. Sebagai orangtua yang memiliki anak-anak ini perlu diwaspadai, sebab daya tahan tubuh anak belum berfungsi optimal sehingga rentan sakit. Salah satu masalah kesehatan yang timbul akibat perubahan cuaca yang ekstrim adalah Muntaber. Dalam istilah medis disebut Gastroenteritis atau Flu Perut.
Anak-anak dengan usia dibawah 5 tahun lebih rentan terkena muntaber, ini disebabkan oleh virus rotavirus dan norovirus serta bakteri seperti E.coli dan Salmonella atau bisa juga parasit, seperti Giardia dan Entamoeba. Virus, bakteri dan parasit ini tidak mati karena disebabkan oleh sanitasi yang buruk ataupun cuaca dingin yang membuat virus dan bakteri ini tidak cepat mati dan menempel pada makanan ataupun barang.
Menurut keterangan resmi yang diterima Herstory dari dr. Yasri Dalfi Yaunin, Sp.A sebagai Dokter Spesialis Anak Eka Hospital Pekanbaru, ternyata gejala muntaber dapat terlihat setelah 1-3 hari terinfeksi dan berlangsung berlangsung selama 3-7 hari namun pada kasus yang parah dapat bertahan hingga 10 hari. Gejalanya seperti:
Mual lalu muntah saat terinfeksi kuman seperti virus, bakteri, atau parasit pada dinding lambung dan lapisan usus. Ini memicu organ pencernaan memproduksi lebih banyak cairan yang membuat perut terasa tidak nyaman, yang berdampak merasakan mual dan bisa berakhir muntah.
BAB dengan intensitas sering dalam jangka waktu satu jam dengan feses cair menandakan bahwa terdapat infeksi dalam sistem pencernaan, sehingga berdampak pada usus tidak mampu menyerap makanan dan air dengan baik. Inilah yang mengakibatkan tekstur feses lembek atau cair saat buang air besar.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.