Ilustrasi seorang wanita sedang batuk pilek. (Freepik/gorynvd)
Saat ini selain diterpa cuaca panas yang ekstrim, udara pun kualitasnya ikut memburuk, apalagi di beberapa kota di Indonesia mengalami polusi udara yang parah.
Nah, cuaca panas yang ekstrim ditambah dengan polusi udara yang buruk membuat banyak virus menyebar di mana-mana sehingga berisiko tinggi mengakibatkan banyak penyakit, salah satunya batuk dan pilek.
Meski begitu, Moms perlu tahu jika batuk dan pilek tak hanya disebabkan polusi udara, tapi juga sekarang ini banyak yang bikin batuk dan pilek.
Mengutip dari keterangan dr. Tirtawati Wijaya di laman Alodokter, inilah beberapa hal yang sebabkan batuk dan pilek.
Saat ini banyak sekali virus yang tersebar di tengah cuaca yang ekstrim, mulai dari rhinovirus, influenza virus, adenovirus, respirator synccytial virus. Moms juga masih harus waspada terhadap penyebaran virus COVID-19 yang bisa sebabkan batuk dan pilek.
Ada beberapa bakteri yang sebabkan batuk dan pilek, mulai dari Streptococcus pyogenes, Staphylococcus pneumoniae, S. aureus.
Radang pada saluran pernapasan pun bisa menyebabkan batuk dan pilek lho Moms. Kondisi ini bisa disebabkan oleh polusi udara, asap rokok atau vape, dan asam lambung
Moms tahukah kamu, ternyata kamu pun bisa disebabkan oleh reaksi alergi yang diakibatkan oleh serbuk sari, bulu binatang, serpihan debu, dan sebagainya.
Di sisi lain, kamu jangan khawatir ya mengalami batuk dan pilek karena bisa sembuh dengan sendiri. Sementara itu, dr. Tirtawati pun memberikan jenis obat yang bisa Moms konsumsi jika mengalami batuk dan pilek.
"Obat yang diberikan cukup yang bersifat suportif, bisa juga ditambah terapi simptomatik bila diperlukan. Batuk pilek yang disebabkan infeksi bakteri memerlukan terapi antibiotik yang sesuai; pemberian obat simptomatik dalam kasus semacam ini tidak menyembuhkan penyakit, hanya meringankan gejala saja," tuturnya sang dokter.
"Batuk pilek yang disebabkan iritasi diatasi dengan menghindari paparan iritan; keluhan tidak akan membaik dengan obat apapun bila paparan terhadap iritan masih terus terjadi. Bila penyebab pasti batuk pilek belum diketahui, maka pemberian obat simptomatik hanya meringankan gejala dan keluhan akan kembali setelah efek obatnya habis, selama penyebab masih ada / berlangsung, sementara pengobatan definitif sebaiknya hanya dilakukan setelah penyebab diketahui pasti, agar pengobatan tidak sia-sia," jelas dr. Tirtawati lagi.
Nah untuk mengetahui sebenarnya apa penyebab kamu pilek, bisa segera melakukan pemeriksaan pada dokter ya.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.