Rasa nyeri yang dirasakan saat menstruasi memang kerap menyerang banyak wanita. Menurut dr. Riza Marlina di laman Alodokter, biasanya rasa nyeri itu hadir di awal menstruasi lho.

"Rasa sakit diperut bagian bawah ini sebagian umumnya tidak menyukai dan tidak mengganggu aktivitas namun sebagian wanita lainnya mengalami nyeri yang hebat sehingga mengganggu aktivitas," jelas dr. Riza dikutip Herstory, Rabu (11/1/2023).

Faktor yang menyebabkan nyeri haid parah

Sementara itu menurut dr. Riza ada beberapa faktor yang bisa membuat nyeri haid yang dirasakan lebih parah, di antaranya:

1. Wanita yang usianya masih di bawah 30 tahun
2. Sudah menstruasi sejak usia 11 tahun atau lebih awal
3. Mengalami perdarahan saat menstruasi
4. Ada  riwayat keluarga yang mengalami nyeri menstruasi yang parah
5. Berat badan berlebihan.

Sementara itu, untuk penyebab rasa nyeri saat menstruasi berkaitan erat dengan kondisi dinding rahim yang meluruh dan berkontraksi lebih kencang saat mengeluarkan sel telur yang tak dibuahi.

"Keluarnya sel telur dan jaringan dinding rahim inilah yang merupakan darah haid yang keluar. kontraksi ini dapat menekan pembuluh darah yang mengelilingi rahim sehingga memutus suplai darah dan oksigen ke rahim kondisi ini yang menyebabkan rasa nyeri," tutur dr. Marlina menjelaskan.

Biasanya menstruasi terjadi antara 2 sampai 7 hari. Untuk nyeri haid sendiri biasanya terasa di awal menstruasi, tapi jika terasa dalam waktu lama bahkan setelah haid pun masih nyeri, sebaiknya periksa ke dokter kandungan agar diperiksa dan ditangani secara tepat.

"Umumnya jika masih dalam batas normal tidak mengganggu kesuburan anda. namun jika mengalami nyeri yang abnormal apalagi setiap datang bulan seperti ini maka anda perlu ke dokter untuk mendapatkan penanganan karena beresiko mengganggu kesuburan."

Pertolongan pertama nyeri haid

Sementara untuk pertolongan pertama ketika menstruasi, Beauty bisa coba lakukan beberapa saran dari dr. Riza berikut ini:

1. Kompres hangat di bagian perut yang sakit.
2. Lakukan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, dan pelatihan pernapasan.
3. Konsumsi air putih yang cukup sehari minimal 2 liter.
4. Konsumsi teh herbali, seperti teh chamomile dan jahe.
5. Konsumsi obat pereda nyeri.

Jika perawatan mandiri itu tak bisa meredakan rasa nyeri sebaiknya segera periksa ke dokter ya Beauty.

Catatan: Artikel ini berdasarkan penjelasan dr. Riza Marlina di laman https://www.alodokter.com/komunitas/topic/penanganan-kram-perut-atau-dismenore-saat-haid-.