Ilustrasi anak marah. (Sriwijaya Post/Edited by HerStory)
Moms, setelah memiliki anak rasanya harus belajar lebih banyak hal lagi agar bisa mengenali anak-anak karena memang si kecil sangat sulit ditebak.
Memahami keinginan anak seperti menyusun kepingan puzzle yang harus dilakukan dengan kesabaran dan ketelatenan.
Salah satu keadaan yang membuat kepala pusing adalah ketika menyaksikan anak marah-marah tanpa sebab yang jelas. Kita tanya, malah tambah membara marahnya. Kita diamkan, seolah tidak ada akhirnya.
Lantas, apa sih yang membuat anak marah-marah tidak jelas? Mengutip sindikasi Yoursay.suara.com, berikut beberapa penyebab yang mungkin saja terjadi.
Penyebab yang pertama adalah karena anak ingin diperhatikan. Biasanya, anak merasa diacuhkan ketika orang tuanya bermain ponsel sendiri, ngobrol sendiri, atau banyak aktivitas lain yang membuat anak merasa bahwa dia tidak lagi menjadi perhatian oleh orang tuanya.
Anak akan marah-marah tidak jelas, bahkan tidak jarang sampai menangis. Pasti, kita sebagai orang tua merasa kebingungan, ya?
Ketika hal ini terjadi, cepat sadari. Setelah itu, lepaskan dan tinggalkan segala hal. Dekat dan peluk anak hingga dia tenang. Lalu, jadilah sahabat terbaik untuk anak kita.
Jangankan anak, kita saja sebagai orang tua apabila ada beberapa hal yang mengusik rasa nyaman, pasti menjadi lebih emosian dan sensitif, kan?
Anak yang merasa terganggu dengan beberapa hal juga sangat mungkin membuatnya menjadi marah-marah. Biasanya hal ini terjadi ketika dia merasa tidak nyaman dengan banyak orang yang mengelilinginya, suara musik yang terlalu keras, banyak orang mengganggunya bermain, merasa aktivitasnya dibatasi, dan lain sebagainya.
Maka dari itu, tidak ada salahnya untuk memastikan lingkungan anak selalu aman dan nyaman. Jangan merasa sungkan untuk menegur beberapa aktivitas yang sekiranya memang membuat anak merasa kurang nyaman. Kalau mereka tidak bisa menjauh dari anak, maka ajak anak untuk menjauh dari mereka.
Tidak semua anak yang mengantuk mudah marah, tapi ada pula beberapa anak yang menjadi lebih rewel dan suka marah-marah ketika dia merasa mengantuk.
Kalau memang sudah mendekati jam tidur anak, maka sebagai orang tua kita harus membantu anak merasa nyaman. Misalnya dengan mengajak anak ke kamar, menyiapkan suasana kamar yang redup, mengenyahkan kebisingan, menggendong anak, dan lain sebagainya.
Anak adalah peniru terbaik. Terkadang, anak merekam ketika orang tua ataupun orang di sekelilingnya saat marah, bahkan sampai dengan tontonan yang salah, bisa membuat anak meniru kemarahan itu.
Oleh karena itu, ke depannya orang tua harus lebih menjaga diri dengan baik, menjaga emosi dengan tetap stabil, dan membuat anak melihat sisi baik dari setiap hal yang kita lakukan.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.