Ilustrasi pasien kanker (Shutterstock/Edited By HerStory)
Momen bulan Ramadan ini paling ditunggu oleh umat Muslim, tak terkecuali oleh penderita kanker yang semangat menjalankan ibadah puasa.
Memang menurut dr. Budi Harapan Siregar, Sp.B (K)Onk-Konsultan Onkologi Eka Hospital Bekasi melalui surat keterangan yang diterimanya menyebutkan jika sah-sah saja penderita kanker untuk berpuasa asal sudah disetujui oleh dokter yang merawatnya.
Oh iya Beauty, ternyata puasa ini jadi salah satu cara untuk turunkan risiko kanker lho. Alasannya karena saat puasa tubuh akan mengalami penurunan berat badan sekaligus penurunan dan insulin growth factor (IGF-1) yang merupakan tanda tingginya risiko kanker.
Sementara itu, dr. Budi pun menjelaskan puasa pada sel kanker, ternyata ini pengaruhnya untuk tubuh:
Berkaitan penjelasan tersebut, kanker bisa dikatakan ampuh menurunkan risiko kanker pada siapapun, lho.
Sementara itu, dr. Budi pun menjelaskan beberapa manfaat puasa untuk pasien kanker, simak yuk berikut ini:
Namun, manfaat tersebut harus dikaji lagi karena penelitiannya sangat terbatas.
Usut punya usut, menurut dr. Budi, puasa aman dilakukan selama kemoterapi jika sudah disetujui oleh dokter spesialis onkologi. Bahkan, ada sebuah penelitian di Sage Journal yang menyebutkan jika puasa Ramadan bisa bikin pasien kanker menoleransi dengan baik hingga menurunkan efek samping kemoterapi.
Selain itu, penelitian itu pun menyebutkan jika pasien kanker mengalami efek samping yang lebih sedikit selama puasa. Meski begitu penelitiannya masih berskala kecil.
Kamu harus ingat jisa bisa saja kondisi setiap pasien itu berbeda-beda. Jadi penting untuk saling konsultasi dengan dokter spesialis onkologi kamu sebelum memulai puasa sehingga kamu bisa waspada dengan efek sampingnya.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.