Beauty, bulan Ramadan menjelang lebaran seperti sekarang ini banyak orang manfaatkan untuk mencari uang, salah satunya berjualan hampers lebaran yang berisi kue kering.

Bisnis kecil-kecilan ini cukup menguntungkan, apalagi menjelang lebaran banyak orang membutuhkan hampers untuk dibagikan kepada sanak saudara dan orang-orang terdekat.

Jika Beauty tertarik, Herstory akan rangkumkan contoh menentukan harga jual dan menghitung keuntungan saat jualan kue kering menjelang lebaran.

Mengutip dari buku 83 Resep Kue Kering Antigagal karya Redaksi Sedap Saji berikut ini contoh cara menghitungnya,,

Jika setiap resep kamu membuat kue kering menghasilkan 500 gram, maka kamu bisa jadikan 2 toples dengan masing-masing beratnya 250 gram dengan ukuran toples bulat standar.

Sebagai contoh saat Beauty membuat cookies bar keju modal bahan (biaya tak tetap) 1 resep kue kering tersebut adalah Rp2=70.450, maka harganya setiap toples adalah Rp35.225.

Meski demikian, Beauty jangan melupakan biaya tetap, seperti berikut ini:

• Toples: Rp2.500 per buah
• Bahan bakar : Rp2.000
• Listrik: Rp2.000
• Total: Rp6.500.

Maka dari itu modal kotornya, kamu harus menambahkan biaya tetap ditambah dengan biaya tak tetap per toples. Sebagai contoh hitungan di atas maka Rp6.500 + Rp35.225= Rp41.725.

Lalu untuk menentukan keuntungan, kamu harus menghitung modal kotor dikali persentase keuntungan yang kamu inginkan, misalnya 50 persen. Untuk hitungannya Rp41.725 x 50 persen = Rp20.863,5 dibulatkan jadi Rp20.865.

Setelah terhitung semuanya, kamu sudah bisa menentukan harga jual, yaitu dengan cara menambahkan modal kotor dan keuntungan.

Rp41.725 + Rp20.865+Rp62.587, kamu bisa dibulatkan menjadi Rp63.000 hingga Rp65.000 setiap toplesnya.

Itulah contoh hitungan saat menjual kue kering, semoga membantu ya Moms.