frowning woman (freepik/lookstudio)
Setelah kasus Kaesang Pangarep yang telah meng-ghosting mantan kekasihnya setelah pacaran 5 tahun. Fenomena ghosting semakin marak dibicarakan dan biasanya yang jadi korbannya wanita.
Fenomena ghosting emmang sudah gak heran di kalangan masyarakat. Dahulu kala sering disebut dengan PHP atau pemberi harapan palsu seiring berjalannya waktu julukan itu tergantikan menjadi ghosting. Hal ini kerap terjadi dalam hubungan asmara, biasanya korbannya adalah wanita.
Ghosting merupakan suatu keadaan ketika salah satu dari dua orang memutuskan komunikasi tanpa alasan yang pasti. Bisanya salah satu ada yang menghilang tanpa memberikan penjelasan atau mengajak komunikasi dengan jelas. Hal ini memang menjengkelkan.
Sebenarnya, ghosting merupakan sikap dari ketidakdewasaan. Karena bagi orang dewasa komunikasi adalah kunci dalam menyelesaikan segala macam masalah bukan ghosting atau menghilang tanpa alasan yang jelas.
Jika kamu sering menjadi korban ghosting, bisa jadi kamu kurang peka terhadap tanda-tanda yang ada. Adapun tanda-tanda ghosting diantaranya komunikasi menurun, banyak agenda yang dibatalkan, kebohongan, hingga menghilang secara perlahan ataupun tiba-tiba.
Dilansir dari Live Science (09/03/2021), berikut alasan mengapa wanita lebih sering jadi korban ghosting
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.