Ilustrasi orang tua temani anak belajar matematika (Freepik/Edited by HerStory)
Ketika anak sudah bisa mulai berkomunikasi dan menyampaikan keinginannya, tak jarang Moms dan Dads pasti dibuat kewalahan menanggapinya kan?
Bahkan, bisa banyak sekali keinginan anak yang tak masuk akal dan harus dipenuhi orangtua.
Lalu jika orang tua menolak permintaan anak, biasanya anak akan mulai tantrum. Adapun anak yang lebih besar, mereka akan ngambek dan banyak protes ketika tak sejalan dengan pemikiran orang tuanya.
Lantas bagaimana cara untuk bernegosiasi dengan anak agar mereka mau menuruti perkataan kita? Dilansir dari parentcircle, berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan dilansir dari laman sindikasi konten suara.com.
Susunlah kata-kata dengan bijak lalu ungkapkan apa yang orang tua ingin agar anaknya lakukan sedemikian rupa sehingga pilihan orang tua menarik baginya.
Jika ada alternatif pilihan yang lebih baik dan masuk akal dalam sudut pandang anak, hal ini akan membuatnya menyetujui ide orang tua dan lebih mudah menerimanya.
Tampil santai dan gunakan suara yang tenang selama melakukan percakapan dengan anak. Selain itu, berikanlah anak berbagai pilihan.
Misalnya, "Kan kaos biru nya harus dicuci jadi tak bisa dipakai, bagaimana kalau adek pakai kaos hijau? Atau mau pakai yang merah?"
Ketika orang tua menyuruh agar anak melakukan sesuatu tapi dia enggan melakukannya, orang tua bisa menjelaskan alasan di balik keinginan orang tua menyuruh mereka.
Misalnya, "Yuk adek harus minum obat, supaya adek sembuh dan bisa main lagi".
Mengomunikasikan alasan dapat mengubah cara anak memahami kata-kata orang tua dibanding memberikan perintah yang dia tak tahu alasan di baliknya.
Sama seperti saat orang tua menyampaikan kondisi dan menjelaskan maksudnya, izinkan anak untuk melakukannya juga. Kemudian, pilih opsi yang paling sesuai untuk orang tua dan anak. Jika tak menemukan opsi yang terbaik, diskusikanlah dan temukan solusi baru.
Selama negosiasi, beberapa anak mencoba menciptakan tekanan kepada orang tua dengan perilaku buruk seperti mengamuk, tantrum atau bersikap argumentatif.
Janganlah menyerah pada perilaku buruknya. Hentikan diskusi dan tindak lanjuti konsekuensi yang mungkin orang tua tetapkan sebelumnya jika anak melakukan perilaku buruk.
Jangan berpikir bahwa membiarkan anak melakukan apa yang diinginkannya berarti orang tua telah gagal dalam bernegosiasi. Negosiasi bukan soal menang atau kalah, tapi soal kompromi.
Jadi, ketika orang tua membiarkan anak melakukan apa yang diinginkannya, katakan padanya bahwa lain kali, kitalah yang akan mengambil keputusan.
Selalu ingat bahwa kita adalah orang tuanya sehingga berada dalam posisi yang lebih baik untuk mengambil keputusan.
Jadi, tak apa-apa meskipun orang tua dan anak tak mencapai kesimpulan apa pun, dan orang tualah yang mengambil keputusan akhir.
Saat menguji teknik ini, ingatlah juga untuk menggunakan bahasa yang sesuai dengan usia anak dan akhiri percakapan dengan nada yang positif.
Itulah 7 cara yang bisa dilakukan ketika ingin bernegosiasi dengan anak. Semoga dengan menerapkannya, orang tua bisa meminimalkan konflik yang ada akibat perbedaan pendapat dengan anak.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.