Moms, kamu pasti tahu jika WHO sudah menetapkan usia tepat untuk memulai MPASI pada anak adalah 6 bulan. Usut punya usut itu berkaitan dengan kematangan organ pencernaan, mengurangi risiko alergi, hingga membentuk antibodi yang cukup dari ASI. Itu karena menurut WHO, kondisi sanitasi dan higienitas di negara berkembang masih kurang baik sehingga MPASI disarankan untuk diberikan 'selambat' mungkin untuk cegah risiko penyajian MPASI yang bisa saja kurang bersih.

Maka tak heran jika di beberapa negara maju yang kondisi kebersihan dan kesehatannya sudah baik dibandingkan dengan negara berkembang, maka standar memberikan MPASI pada bayi itu di rentang usia 4-6 bulan dengan syarat bayi sudah memperlihatkan tanda-tanda yang cukup.

Berdasarkan hal itu lah, Moms harus memastikan usia yang tepat, yaitu 6 bulan jika ingin memulai MPASI. Karena jika Moms terlalu cepat atau terlalu lambat dalam memberikan MPASI maka bisa membahayakan si kecil.

Bahaya MPASI Terlalu Dini

Seperti dijelaskan di atas, memberikan MPASI terlalu dini tak disarankan karena bisa membahayakan tumbuh kembang si kecil. Cusss simak bahayanya berikut ini seperti dikutip dari Buku Pintar MPASI: bayi 6 bulan sampai dengan 1 tahun karya Ewa Molika Sitompul AM. Keb dan Azis Van Persie.

1. ASI dapat tergantikan oleh cairan atau makanan lain yang kualitas nutrisinya kurang dibandingkan dengan ASI.

2. Bisa sebabkan kurangnya permintaan hisapan bayi karena sudah kenyang makan MPASI yang bikin suplai ASI ibu berkurang.

3. Berisiko mengidap infeksi karena terpapar makanan bayi yang tak steril.

4. Bayi belum dapat cerna makanan tertentu dengan baik.

5. Pemaparan dini terhadap makanan tertentu bisa picu alergi.

Disamping itu, ternyata memberikan MPASI terlalu lambat pun tak disarankan karena bisa picu beberapa gangguan pada anak.

Baca Juga: Cegah Obesitas Anak, Ternyata Peran MPASI untuk Jadi Fondasi Kesehatan Si Kecil Penting Banget Lho Moms! Simak Yuk

Baca Juga: Resep MPASI 6 Bulan Pertama Homemade dari Hati Ayam, Pastikan Teksturnya Sangat Halus ya Moms!