RS Pondok Indah (Istimewa)
RS Pondok Indah Group dengan bangga mengumumkan adopsi teknologi medis terbaru di RS Pondok Indah – Puri Indah, yaitu The New Revolutionary CT Scan 512 Slice with AI, yang sekaligus merupakan instalasi pertama di Indonesia.
Dukungan teknologi medis terdepan ini menghadirkan peningkatan signifikan dalam layanan kesehatan di RS Pondok Indah – Puri Indah, khususnya dalam hal pemeriksaan pencitraan dengan memastikan waktu pemeriksaan CT-Scan yang lebih singkat, penegakkan hasil diagnosis dokter yang lebih akurat, serta menghilangkan batasan pemeriksaan untuk kondisi medis tertentu.
“Kami sangat bangga dapat menjadi rumah sakit pertama di Indonesia yang menginstalasi teknologi pencitraan terdepan The New Revolutionary CT Scan 512 Slice with AI. Ini merupakan komitmen kami untuk terus menghadirkan layanan kesehatan yang mengutamakan kebutuhan pasien. Dengan hadirnya teknologi The New Revolutionary CT Scan 512 Slice with AI untuk menegakkan diagnosis dan didukung oleh tenaga medis ahli yang meliputi dokter spesialis dan sub-spesialis, RS Pondok Indah Group senantiasa menghadirkan pengalaman pasien yang lebih baik melalui perawatan yang nyaman dan efisien di dalam negeri,” ujar Chief Executive Officer (CEO) RS Pondok Indah Group, dr. Yanwar Hadiyanto, MARS.
Teknologi The New Revolutionary CT Scan 512 Slice with AI membantu dokter dalam mendeteksi adanya plak di pembuluh darah yang dapat menyebabkan penyakit jantung koroner, mengevaluasi struktur jaringan anatomi jantung dan memberikan pencitraan kondisi pembuluh darah lebih detail, serta dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi dini penyakit jantung pada individu yang memiliki faktor risiko penyakit jantung.
Data Riskesdas tahun 2018 menunjukkan peningkatan kasus kematian pada usia muda atau produktif akibat penyakit jantung koroner di Indonesia.
Fenomena ini dipicu oleh perilaku gaya hidup masyarakat yang tak sehat, faktor genetik, paparan lingkungan, serta peningkatan faktor risiko kesehatan.
Hal ini menyebabkan pergeseran kasus kardiovaskular seperti penyakit jantung koroner yang sebelumnya sering dikaitkan dengan kelompok usia lanjut menjadi ancaman bagi kelompok usia muda.
“Tidak hanya meningkatkan risiko kematian dini, kelompok usia muda yang mengalami penyakit jantung koroner cenderung merasakan dampak signifikan karena adanya penurunan kualitas hidup, keterbatasan aktivitas fisik, serta meningkatkan risiko komplikasi penyakit lain yang lebih serius. Hal ini turut berdampak pada kesehatan mental dan meningkatkan beban finansial. Untuk itu, langkah-langkah pencegahan seperti menerapkan gaya hidup sehat, mengelola faktor risiko, dan secara rutin melakukan pemeriksaan kesehatan diperlukan sebagai upaya deteksi dini dan pencegahan risiko penyakit jantung koroner,” ujar dr. Johan Winata, Sp. J. P, Subsp. K. I (K), FIHA, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah subspesialis jantung dan pembuluh darah kardiologi intervensi RS Pondok Indah – Puri Indah.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.