Ilustrasi anak main di lantai (Sumber: Freepik)
Biasanya, para orangtua akan memaklumi jika anaknya berbuat nakal bahkan hingga di luar batas. Tentu saja perilaku ini sangat tak baik dan harus diwaspadai karena bisa mempengaruhi pertumbuhan si kecil lho Moms.
Meskipun anak kecil, namun, perilaku tak baik seharusnya tetap ditindak. Minimal, diberitahu yang benar, bukan dimaklumi.
Lantas, apa sih dampak dari menormalisasi kenakalan pada anak kecil yang masih sering terjadi di sekitar kita? Yuk simak selengkapnya!
Orang tua jaman dulu, percaya bahwa kenakalan pada anak akan berkurang bahkan menghilang sejalannya waktu, seiring ia tumbuh dewasa. Faktanya, pemahaman ini kurang tepat. Anak akan tumbuh mengikuti pola didik dan perilaku orang di sekitarnya termasuk polanya sendiri.
Jika kenakalan anak di masa kecilnya selalu dimaklumi dan tak dikoreksi, maka, ia akan memganggap bahwa apa yang dilakukannya benar dan tak merugikan orang lain. Membenahi perilaku anak sejak dini lebih baik ketimbang memakluminya.
Menormalisasi kenakalan pada anak juga akan membuat anak tak belajar dari kesalahan tapi, justru akan ikut memakluminya. Ia akan menganggap bahwa apa yang dilakukannya itu baik dan menguntungkan. Jika ia berpikir seperti itu terus menerus tanpa ada koreksi dari orang tua, kemungkinan anak akan tumbuh mengikuti perilaku awalnya.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.