Perayaan Ulang Tahun Jenius yang ke-8 (Herstory/Ida Umy Rasyidah)
Beauty, jika kita kembali ke tahun 2016, salah satu hal yang bisa ingat adalah kehadiran Jenius menjadi bank digital pertama di Indonesia. Fyi nih, Jenius ini bank digital di bawah naungan Bank BTPN yang kini usianya sudah 8 tahun, lho.
Selama perjalanannya tersebut, Jenius bisa menghadirkan 53 fitur yang membantu para nasabahnya. Uniknya nih Beauty, Jenius ini selalu melibatkan para co.creator (para teman Jenius) untuk proses kokreasi dan kolaborasi sehingga semua fitur-fitur Jenius bisa bantu menyelesaikan masalah pengelolaan finansial sesuai kebutuhan para penggunanya.
Anita Ekasari, Jenius Business Stream Head Bank BTPN, menjelaskan bagaimana Jenius bisa terus berkembang selama 8 tahun sehingga fitur-fiturnya bisa bermanfaat untuk para masyarakat yang sudah melek digital atau digital savvy.
"Selama 8 tahun, Jenius terus tumbuh bersama masyarakat digital savvy hingga kini telah mencapai lebih dari 5,8 juta pengguna. Melalui fitur-fitur inovatif di Jenius yang semakin lengkap, Teman Jenius dapat mengelola berbagai kebutuhan finansial mereka dengan mudah; mulai dari menabung, bertransaksi, mengelola cash flow, hingga investasi," tutur Anita di perayaan ulang tahun Jenius yang ke-8, di Ganara Art, Plaza Indonesia pada Rabu (23/8/2024).
Seiring dengan perkembangan fitur yang dilakukan, Jenius pun optimis bisa terus membantu para digital savvy untuk mencapai tujuan keuangannya.
"Kami optimis untuk mengembangkan lebih banyak inisiatif melalui fitur, program, dan layanan inovatif yang dapat membantu masyarakat digital savvy mencapai tujuan keuangan mereka,” tambah Anita.
Oh iya Beauty, ternyata kebermanfaatan fitur-fitur milik Jenius untuk para digital savvy itu bukan hanya omong kosong belaka. Herstory sendiri mendengar dua kisah inspiratif langsung dari Teman Jenius yang merasa sangat terbantu dengan hadirnya Jenius.
Dua sosok tersebut adalah Martin Kadir, seorang guru yang mengelola yayasan dan Pribadi Prananta yang merupakan founder startup KaryaKarsa.
Selama mengelola yayasan, ternyata Martin Kadir memiliki donatur dari Jepang. Kehadiran fitur-fitur Jenius ternyata membantu Martin untuk mengelola dana yayasan sehingga dirinya bisa bertanggung jawab menyampaikan amanah para donaturnya.
"Fitur-fitur yang ada di Jenius membantu saya mempertanggungjawabkan donasi dengan kegiatan dan aktivitas untuk anak-anak di Yayasan," cerita Martin yang sudah menggunakan Jenius sejak 2018 lalu di acara yang sama.
Selain itu, ternyata Martin memanfaatkan fitur Flexi Saver untuk memisahkan dana masa depan, seperti kebutuhan untuk yayasan, dana pendidikan anak, dan untuk masa depan.
Beda lagi dengan kisah Pribadi Prananta atau yang akrab disapa Fifu itu ternyata sudah menggunakan Jenius dari pertama. Awalnya Fifu bercerita jika keuangannya sangat berantakan sebelum kenal dengan Jenius, namun sekarang hal itu sudah tak lagi karena keuangannya sudah tertata.
"Nabung di Jenius untuk renovasi rumah, untuk lasik, semua dananya bisa terencana. Dari awalnya keuangan super sembrono, jadi sangat terbantu," tutur Fifu.
Di awal menggunakan Jenius, Fifu ternyata memiliki goals untuk melakukan program bayi tabung yang membutuhkan dana sangat besar. Bersama Jenius, Fifu berhasil mewujudkan hal itu, dan kini anaknya sudah berusia 7 tahun, hampir sama dengan usia Jenius.
Karena merasa Jenius selalu membersamai sang anak, Fifu berharap Jenius bisa selalu membersamai sang buah hati dengan semua inovasinya yang sangat membantu para digital savvy.
"Anaku hidup bersama jenius, harapannya jenius bisa menemani anakku," harapnya.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.