Potret mesra Nagita Slavina dan Raffi Ahmad di bawah pohon sakura. (Instagram/raffinagita1717)
Siapa sangka kabarnya Raffi Ahmad kehilangan ratusan ribu followers karena isu yang menyeret namanya. Banyak yang merasa sang presenter tak pro raykat terlebih di tengah demo besar yang mana banyak masyarakat turunke jalan untuk tolak revisi UU Pilkada pada Kamis (22/8/2024).
"Bukan. Karena kalau followers turun memang kita juga kadang ngebersih-bersihin, pasti kita bersih-bersihin," ucap Raffi dikutip dari FYP Trans7.
"Itu ada namanya kalau kita lihat Instagram itu ngebersih-bersihin," jelasnya.
Ia merasa bahwa meskipun memiliki banyak pengikut di sosial media, dirinya tak menjamin semua bisa menyukainya.
"Aku pun sangat memahami dengan memiliki followers terbanyak di Asia Tenggara, di dunia nomor 55, dari 70 juta lebih followers ini pasti ada yang suka ada yang tidak suka, ada yang robot," ucap Raffi.
"Makanya aku tau plus minusnya punya followers banyak, kadang ada senengnya kadang ada tidak senengnya," imbuhnya.
Bahkan, bisa saja di antara para pengikutnya ada yang tega mengkhianatinya dan berusaha menjatuhkan.
"Kadang ada penyusup yang tidak suka sama aku, ada yang ingin menjatuhkan. Makanya apa pun itu aku harus hati-hati," kata Raffi.
"Aku dulu disebut pencucian uang, sekarang dibilang enggak pro rakyat, udah biasa," sambungnya.
Suami Nagita Slavina itu pun merasa harus semakin hati-hati untuk mengunggah sesuatu di media sosial termasuk saat banyak sekali publik figur yang mengunggah soal "Peringatan Darurat".
"Apa pun itu, ya itu lah yang kenapa aku tuh selalu bergerak, kalau untuk urusan negara apalagi, bukannya aku terlambat atau gimana," ucap Raffi.
"Kita kan harus menyaring dulu, dipolitisir atau enggak. Aku gini aja dipolitisir, seperti tadi 'wah sama mas Gibran,' ya memang kebetulan saya lagi di situ," jelasnya.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.