Beberapa waktu lalu ramai dibahas jika Saaih Halilintar, anak Geni Faruk dan Anofial Asmid mengikuti seleksi PON XXI Aceh-Sumut 2024. Namun, tak berselang lama, beredar kabar jika adik Atta Halilintar itu gagal mengikuti PON tersebut, kok bisa?

Usut punya usut, kegagalan tersebut bukan karena kemampuan Saaih Halilintar di cabang olahraga golf kurang memadai, melainkan kegagalannya bergabung dengan PON tersebut karena masalah administrasi.

Dijelaskan oleh Manajer TIM PON Cabang Olahraga Golf dari provinsi Banten, Paulu Rudy menyebutkan jika Saaih Halilintar tak termasuk dari 5 atlet yang terpilih dari Provinsi Banten.

Meski awalnya Saaih Halilintar yang sudah melakukan seleksi dan kualifikasi sejak awal 2023 itu masuk dalam daftar panjang (long list), bahkan menduduki peringkat pertama. Tapi Saaih tetap tak bisa bertanding di PON XXI Aceh-Sumut 2024 karena masalah kelengkapan administrasi.

Usut punya usut, pihak Saaih Halilintar pun sempat terlambat dalam melengkapi administrasi untuk keperluan jadi atlet di PON.

Mulai dari KTP Saaih Halilintar yang berdomisili di Jakarta, padahal atlet dari Banten harus memiliki KTP dari provinsi yang diwakilinya.

Saaih pun sempat mengumpulkan KTP Banten beserta Kartu Keluarga (KK) pada Maret 2024, namun kelengkapan seperti NPWP hingga BPJS masih belum diberikan sampai waktu yang sudah ditentukan.

Memang sih pihak manajemen Saaih Halilintar terus melakukan komunikasi terkait kelengkapan dokumen untuk mengusahakan keikutsertaan Saaih dengan tim golf PON Banten, tapi ternyata hingga 30 Juli 2024, batas waktu pengumpulannya, NPWP hingga BPJS Saaih masih belum lengkap.

Bahkan, manajemen Saaih sempat menanyakan apakah bisa menggunakan NPWP milik kedua orangtuanya sebagai pengganti. Namun, hal itu tak diperbolehkan hingga akhirnya Saaih pun gagal mengikuti PON.

Itu sebabnya pada tanggal 1 Agustus 2024, pada saat Panitia Besar (PB) PON mengeluarkan Surat Keputusan (SK), tak ada nama Saaih dari kelima atlet yang terpilih untuk mewakili Provinsi Banten.