Media Gathering L’Oreal Beauty That Moves: Science Behind Beauty (Herstory/Azka Elfriza)
Beauty apakah kamu sudah berhadapan dengan flek hitam sebagai masalah kulitmu?
FYI nih Beauty, flek hitam atau hiperpigmentasi adalah masalah kulit yang umum dialami banyak orang. Biasanya timbul bercak gelap ini biasanya muncul di wajah, tangan, dan bagian tubuh lainnya akibat paparan sinar matahari, perubahan hormonal, atau penuaan.
Nah munculnya flek hitam biasanya diakibatkan oleh faktor genetik dan penggunaan produk perawatan kulit yang tak tepat juga dapat memperburuk kondisi ini lho.
Rupanya, ada kandungan khusus pada skincare yang disebut bisa mengatasi gangguan hiperpigmentasi yakni melasyl.
Terobosan ilmiah ini dihadirkan oleh L’Oréal yang sudah berdiri selama 115 tahun sebagai pelopor kecantikan berbasis sains terus menghadirkan terobosan ilmiah yang berakar pada kebutuhan rambut dan kulit konsumen yang dinamis.
Didukung oleh Evaluation Intelligence (EI) Center yang telah hadir di Indonesia sejak 2012, L’Oréal Indonesia berkomitmen untuk menghadirkan inovasi yang menjawab kebutuhan unik konsumen di Indonesia.
Di L’Oréal, visi create the beauty that moves the world juga direalisasikan melalui komitmen riset dan inovasi (R&I). Dengan jaringan global yang mencakup lebih dari 4.000 peneliti di seluruh dunia yang saling terkoneksi, L’Oréal terus berkomitmen menciptakan produk yang tak hanya efektif, tetapi juga relevan bagi konsumen lokal.
“L’Oréal merupakan pionir di banyak aspek; pewarna rambut komersial pertama di dunia, model epidermis rekonstruksi pertama, hingga ratusan paten setiap tahunnya. Inovasi-inovasi kami tidak terjadi dalam semalam. Proses ini memerlukan dedikasi yang tinggi, dan tidak mungkin diciptakan dalam waktu semalam. Di L’Oréal, kami memastikan setiap inovasi yang kami hadirkan benar-benar teruji dan memberikan manfaat nyata bagi konsumen kami,” ungkap Melanie Masriel, Chief of Corporate Affairs, Engagement, and Sustainability L'Oréal Indonesia.
Secara global, konsumen di Indonesia adalah pelanggan yang sangat penting bagi perusahaan kecantikan terkemuka itu. Bahkan, terlihat dari peran sentral Evaluation Intelligence (EI) Center/ Pusat Evaluasi di Indonesia yang sejak 2012 telah membantu peneliti L’Oréal dalam mendapatkan wawasan mendalam mengenai tren dan kebutuhan konsumen di Indonesia, hingga mengevaluasi aspek sensorik dari produk agar produk-produk L’Oréal dapat menjawab kebutuhan konsumen lokal.
Karena berada di iklim teopis, sinar matahari adalah 'makanan' sehari-hari untuk masyarakat Indonesia. Alhasil, penggelapan warna kulit dan masalah fotoproteksi hingga pigmentasi pun muncul.
Bahkan, menurut sebuah studi ada 1 dari 2 orang di seluruh dunia khawatir terhadap gangguan pigmentasi lho Beauty! Angka tersebut bahkan meningkat di antara konsumen Indonesia yang mana 73% masyarakat mengaku khawatir dengan kemungkinan gangguan pigmentasi.
Itulah mengapa L’Oréal menjadikan pigmentasi sebagai fokus utamanya dan dengan bekal 35 tahun penelitian, L’Oréal sudah memimpin penelitian tersebut dengan fokus utama pada pemahaman mekanisme pigmentasi kulit dan pengembangan produk yang aman, efektif, dan berkelanjutan.
“Penelitian tentang Melasyl™ telah dilakukan selama hampir 20 tahun di 13 negara. Molekul ini merupakan 1 dari 100.000 molekul yang kami uji, hingga akhirnya kami menemukan Melasyl™. Di Indonesia sendiri, EI Center sangat berperan penting dalam mengevaluasi klaim efektivitas produk hingga pengalaman sensorik dari produk yang mengandung Melasyl™, seperti aspek tekstur dari formula tersebut untuk memastikan produk ini nyaman dan mudah untuk digunakan oleh konsumen kami di Indonesia,” tambah Akash Tiwari, Head of Research and Innovation (R&I) L’Oréal Indonesia.
Gak cuma itu saja, L’Oréal juga paham bahwa banyak sekali faktor yang mendukung kecantikan dan gak cuma dari penampilan saja namun juga kepercayaan diri dan kesehatan.
Jadi, sudah tak heran jika kandungan produk ini menduduki peringkat 3 besar dalam alasan utama konsumen memilih sebuah produk kecantikan (JakPat, 2024), bahkan lebih tinggi daripada konsiderasi harga.
Selain itu, Beauty Consumer and Trend Report dari Insight Factory by SOCO menunjukan bahwa 77% konsumen kecantikan di Indonesia membaca ulasan sebelum membeli produk, menegaskan pentingnya transparansi dan inovasi berbasis bukti ilmiah untuk memenuhi ekspektasi mereka. Hal ini juga didukung oleh maraknya konten edukasi di platform digital seperti TikTok, yang telah mengubah cara konsumen memahami perawatan kulit.
“Dengan semakin meningkatnya kesadaran dan literasi konsumen, L’Oreal secara konsisten menghadirkan inovasi kecantikan berbasis sains. Sebab, L’Oreal percaya bahwa kecantikan dan sains dapat berjalan beriringan, memberikan kontribusi nyata dalam menciptakan masa depan yang lebih sehat dan percaya diri untuk siapapun, dimana hal ini sejalan dengan komitmen L'Oréal yaitu creates the beauty that moves the world,” tutup Melanie.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.