Febriany Eddy (LinkedIn/Febriany Eddy)
Pada bulan April 2023, Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerja sama dengan Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE) merilis hasil Sensus Perempuan dalam Tim Kepemimpinan Eksekutif di perusahaan IDX200. Sensus ini memberikan wawasan yang mendalam mengenai representasi perempuan dalam Tim Kepemimpinan Eksekutif (Executive Leadership Team - ELT) di 200 perusahaan yang tercatat dengan kapitalisasi dan aktivitas transaksi terbesar di BEI selama periode tahun 2019 hingga 2021.
Dari analisis yang dilakukan, terungkap bahwa hanya 15i peran eksekutif dipegang oleh perempuan. Menariknya, angka ini tidak menunjukkan perubahan sejak tahun 2019, menandakan stagnasi dalam upaya peningkatan representasi perempuan di posisi eksekutif.
Lebih lanjut, hanya 4i perusahaan IDX200 yang memiliki CEO perempuan, yang setara dengan hanya 8 perusahaan. Meskipun angka ini menunjukkan bahwa keberadaan CEO perempuan masih jarang, terdapat tanda-tanda positif di mana 21i perusahaan tersebut telah mencapai kesetaraan gender dalam tim kepemimpinan mereka.
Namun, masih terdapat tantangan besar yang perlu diatasi. Sebanyak 94 perusahaan dari 200 yang disurvei tidak memiliki eksekutif perempuan sama sekali. Hal ini mengindikasikan perlunya upaya lebih lanjut dalam mendorong representasi dan partisipasi perempuan dalam posisi kepemimpinan eksekutif.
Laporan ini menjadi refleksi penting bagi dunia korporat di Indonesia. Kesenjangan gender di tingkat eksekutif masih merupakan isu yang perlu mendapat perhatian serius. Dengan meningkatkan kesadaran dan mendorong inisiatif yang mendukung kesetaraan gender, diharapkan akan ada perubahan positif di masa depan, di mana lebih banyak perempuan akan memiliki kesempatan untuk memegang peran kepemimpinan di perusahaan-perusahaan besar Indonesia.
Meski begitu, di tengah tantangan kesetaraan gender, 8 perempuan ini berhasil menjadi pemimpin di perusahaan dalam IDX200.
Dalam acara Sharing Session Women in Timah (WIT) yang mengusung tema “Inspire Inclusion”, Febriany Eddy menyebutkan jika banyak wanita level kepercayaan dirinya lebih rendah dibandingkan para pria. Hal itu pun sempat membuatnya enggan menerima kesempatan kembali bekerja di PT Vale sebagai CFO pada 2013. Meski begitu, Febriany berani bertahan di industri tambang dan kini sudah menjadi Presiden Director.
“Life is short, hidup itu singkat. Let’s make it meaningful. Coba saja. Kalau gagal, ya belajar saja dari kegagalan itu,” tutur Febriany dikutip dari Vale.com.
Bukan itu saja, ternyata Febriany Eddy termasuk ke dalam Top 25 Most Influential Women in Treasury in Asia Pacific (2015). Itu menandakan jika Febriany berhasil menduduki posisi paling strategis di industri pertambangan.
Lebih lanjut, Febriany pun terpilih sebagai Asia’s Top Sustainability Superwomen 2019.
Lisawati berhasil menduduki President Director Bank Ganesha Tbk pada 2018 lalu. Dalam kepemimpinannya di Bank Ganesha, Lisawati berhasil mendapat penghargaan Top 100 Most Outstanding Women 2022 karena kontribusi dan pengalamannya dalam memimpin Bank Ganesha.
Selama di bawah kepemimpinan Lisawati, Bank Ganesha terus fokus pada transformasi digital. Bukan itu saja, pada Maret 2022, total aset Bank Ganesha mencapai Rp8,91 triliun dengan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp3,07 miliar.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.