Dessy Sukendar, Manajer Program Kebijakan Meta di Indonesia menjelaskan fitur META yang bisa lindungi remaja dari ancaman sekstorsi (Herstory/Ida Umy Rasyidah)
Moms, kamu pasti sering mengeras kasus seorang perempuan yang diperas oleh kekasihnya atau pelakunya atas ancaman sekstorsi? Nah, sangat disayangkan sekali, ternyata hal itu masih sering terjadi di sekitar kita, Moms.
Fyi nih Moms, ancaman sekstorsi merupakan kejahatan yang mengerikan dan mengincar pengguna muda dan remaja di berbagai belahan dunia. Pelaku kejahatan sekstorsi mencari keuntungan finansial dengan mengancam akan mengumbar konten-konten intim korban jika keinginan mereka tidak dipenuhi.
META sebagai penyedia aplikasi komunikasi dan sosial media pun menerapkan banyak fitur agar bisa menciptakan ruang digital yang aman bagi setiap penggunanya, terutama bagi para remaja.
Dessy Sukendar, Manajer Program Kebijakan Meta di Indonesia, menjelaskan jika Meta berusaha menciptakan keamanan melalui beberapa cara, mulai dari kemitraan dengan lembaga-lembaga, menerapkan kebijakan untuk penggunanya, didukung oleh alat dan teknologi, dan menyediakan sumber informasi.
"Sebagai platform, kami ingin orang bisa menggunakan platform kami untuk mengekspresikan diri, dalam konteks mereka melakukannya untuk hal-hal baik agar agar tidak membahagiakan orang lain juga," tutur Dessy dikutip Herstory, Selasa (10/12/2024).
Lebih lanjut, Dessy menjelaskan jika Meta selalu berkonsultasi dengan psikolog, ahli kesehatan mental, dan ahli perkembangan remaja untuk memastikan platformnya aman dan sesuai dengan remaja.
Bagi para orangtua, Moms dan Dads tenang saja, karena ada beberapa kebijakan META untuk pengguna remaja sehingga lebih aman dari pelaku ancaman sekstorsi. Itu karena Meta tak akan menampilkan akun anak Moms di fitur Explore, Reels atau akun disarankan yang bisa jadi kesempatan untuk para pelaku mendapatkan para korbannya.
Selain itu, ada juga fitur META pun menghilangkan opsi untuk mengikuti akun pengguna remaja jika memang para pelaku ancaman sekstorsi mencari nama penggunanya. Hebatnya lagi, pelaku juga tak bisa melihat komentar dari pengguna remaja pada unggahan pengguna lain, karena hanya akun yang diikuti oleh remaja saja yang bisa melakukan 'tag' dan 'mention'.
Agar Moms dan Dads tak was-was, kamu bisa mendapatkan informasi secara detail di Family Center Meta sehingga para orang tua bisa ikut berperang menciptakan ruang digital yang aman untuk anaknya.
"Di Family Center Meta, orang tua dapat menemukan berbagai perangkat, fitur, serta tips yang dapat diterapkan untuk mengawasi remaja saat menggunakan platform Meta, seperti Instagram, Facebook, dan Messenger," tutur Dessy.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.