PT Bank DBS Indonesia melalui DBS Foundation diketahui mengalirkan alokasi dana sebesar SGD 9 juta atau lebih dari Rp100 miliar untuk tiga tahun ke depan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.

Adapun yang berdampak karena adanya pengembangan ini adalah perempuan, petani kecil, kaum muda, dan penyandang disabilitas.

Lim Chu Chong selaku Presiden Direktur PT Bank DBS Indonesia yang hadir dalam peresemian ini mengatakan bahwa DBS sendiri memiliki aspirasi dan komitmen untuk selalu bisa memberikan dampak bagi bisnis, lingkungan, dan komunitas. Karena tak ingin dampaknya hanya berhenti di charity saja, di situlah peran DBS Foundation dijalankan demi bisa mempertahankan keberlanjutan.

"Di Bank DBS, kami beraspirasi untuk menjadi ‘Best Bank for a Better World’, yang mencerminkan komitmen kami untuk tidak hanya berfokus pada nasabah namun berkontribusi dan memberikan dampak pada bisnis, lingkungan, serta komunitas tempat kami berada," tutur Lim Chu Chong.

Kali ini, DBS Foundation membangun kerja sama dengan tiga mitra strategis demi bisa mentatasi masalah yang terjadi di masyarakat. Adapun beberapa mitranya adalah;

• Dicoding: Menjalankan program untuk meningkatkan literasi digital melalui 'Coding Camp' yakni pelatihan coding gratis dan menyediakan pelatihan untuk pengembangan diri, keterampilan bahasa Inggris, hingga literasi keuangan. Digelar secara online, penerima manfaat dari program ini targetnya adalah 130.000 pelajar SMK dan mahasiswa dan penyandang disabilitas.
• The Asia Foundation: Tujuan adanya program SHE CAN ini adalh untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan serta meningkatkan kepemimpinan dan kewirausahaan kelompok perempuan. Target penerima manfaat dari program ini adalah 80.000 perempuan di Kalimantan Barat.
• Yayasan Humanis: Program FEAST alias Flores Empowerment for Agricultural Sustainability and Transformation disediakan untuk meningkatkan kapasitas petani skala kecil untuk menerapkan sistem pertanian yang berkelanjutan/cerdas iklim dan meningkatkan status mutrisi petani dan keluarganya melalui peran kepemimpinan perempuan dalam diversifikasi pangan dan ketahanan pangan keluarga. Target penerima manfaat dari program ini adalah 28.000 petani skala kecil yang mana total 50 persennya adalah perempuan di Flores, NTT.

Dengan digerakkannya ketiga progran tersebut, seenggaknya ada 238.000 individu termasuk kaum muda, penyandang disabilitas, perempuan, dan petani kecil yang terdukasi lho Beauty!

Mona Monika selaku Head of Group Strategic Marketing & Communications PT Bank DBS Indonesia menjelaskan soal fokus utama yang dijunjung DBS yakni menyediakan kebutuhan dasar (providing essential needs) dan mendorong inklusi (fostering inclusion) terutama untuk masyarakat rentan.

"Setiap inisiatif yang dijalankan DBS Foundation dipandu oleh dua fokus utama: menyediakan kebutuhan dasar (providing essential needs) dan mendorong inklusi (fostering inclusion) bagi masyarakat rentan. Kami percaya bahwa dengan memenuhi kebutuhan dasar yang mendesak dan membuka akses bagi setiap individu, fondasi yang kuat untuk perubahan positif dalam jangka panjang dapat dibangun," kata Mona.

Diharapkan, melalui kemitraan strategis ini ada perubahan yang terjadi dari beberapa pendekatan yang dilakukan salah satunya adalah membuat individu lebih tangguh dan kuat terhadap tantangan.

FYI nih Beauty, tahun lalu, empat SE di Indonesia, yaitu Plana, Nafas, Liberty Society, dan Magalarva, menerima hibah senilai Rp8,2 miliar untuk mengatasi permasalahan lingkungan dan sosial seperti polusi udara, limbah makanan dan plastik, hingga pemberdayaan perempuan dari DBS Foundation lho!

Baca Juga: Lewat ABC Affiliates Program, Para Moms Bisa Dapatkan Uang Tambahan dengan Memanfaatkan Sosial Media

Baca Juga: Menyediakan Transportasi Publik yang Insklusif, Transjakarta Raih Penghargaan Women Empowerment Companies Awards 2025 dari HerStory