Populix Luncurkan Peringkat Program Magister Universitas di Indonesia (HerStory/Azka Elfriza)
Pada Rabu, 22 Januari 2024, Populix selaku perusahaan penyedia data dan layanan riset meluncurkan Peringkat Program Magister Universitas di Indonesia versi Poplite.
Indeks ini sudah mencakup seluruh program magister di universitas negeri dan swasta seluruh Indonesia dan dapat diakses melalui halaman web info.populix.co
Dengan adanya pemeringkatan ini, Populix berupaya untuk membantu mendorong peningkatan jumlah lulusan S2 dan kualitas pendidikan magister di Indonesia
Raymond Tjipto selaku VP of Strategy and Business Operations Populix di Populix menjelaskan bahwa pemeringkatan ini terjadi bukan hanya dalam sekejap namun juga berdasarkan hasil diskusi bersama sejumlah narasumber ahli yang salah satunya terdiri dari akademisi dari berbagai universitas dan perwakilan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) selaku satuan kerja dari Kemendiktisaintek yang bertugas untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan tinggi.
“Masukan dari para narasumber ahli kemudian dijadikan acuan oleh Populix, khususnya dalam menentukan indikator dan variabel penilaian," katanya.
Dengan adanya pemeringkatan ini diharapkan bisa menjadi acuan baru bagi masyarakat dalam memilih program magister yang tidak hanya popular tapi juga akademik yang mumpuni.
Pemeringkatan ini dimulai dari perangkuman data universitas negeri dan swasta, termasuk jumlah publikasi dan sitasi, berdasarkan Pangkalan Data Dikti dan SINTA per Juni 2024.
Untuk menghindari bias, Populix juga menggunakan data sekunder yang meliput semua universitas dengan program S2.
Seluruh data tersebut kemudian dianalisa dan dinilai berdasarkan asas Tridharma Perguruan Tinggi.
Peringkat Program Magister Universitas di Indonesia versi Poplite memberi nilai berdasarkan ketiga kewajiban tersebut, dengan proporsi dan presentase yang didapat dari diskusi dengan narasumber ahli
Mulai dari Pendidikan dan Pengajaran yang berbobot 45%, yang meliputi kualitas program pendidikan, termasuk kurikulum, fakultas, dan fasilitas pendidikan.
Kemudian Penelitian dan Pengembangan berbobot 45%, yaitu kinerja riset universitas, termasuk jumlah dan kualitas publikasi, serta partisipasi dalam konferensi dan kolaborasi penelitian.
Lalu terakhir, Pengabdian Masyarakat dengan bobot 10%, yang meliputi kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan, termasuk proyek sosial dan keterlibatan dengan komunitas lokal.
Dalam acara yang sama, hadir pula Rio Yusri Maulana, Ph.D, Ketua Jurusan Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jambi sekaligus narasumber akademisi ahli yang ikut menyampaikan bahwa ternyata sebagian besar publik saat ini belum menggunakan indikator atau kriteria khusus dalam memilih program S2.
“Banyak yang belum sepenuhnya memahami tolok ukur yang mencerminkan kualitas sebuah program magister. Oleh karena itu, indeks ini dapat menjadi pembuka jalan untuk memberikan akses yang lebih luas kepada publik terhadap penilaian yang komprehensif dan inklusif mengenai kualitas program yang ditawarkan. Dengan demikian, pemilihan program tidak hanya didasarkan pada promosi universitas semata.”
Hadirnya indeks ini tidak lepas dari tujuan Populix untuk mendemokrasikan data di Indonesia. Yaitu agar seluruh lapisan masyarakat dapat memiliki akses informasi, dan bisa mengambil keputusan dengan baik, termasuk keputusan saat ingin melanjutkan pendidikan S2.
Populix juga mendukung demokrasi data para akademisi melalui platform Poplite, sebuah platform self-service survey builder yang bertujuan untuk membantu riset akademis di tanah air.
Melalui platform ini para akademisi dapat menyusun kuesioner, menentukan detail responden, menyebarkannya kepada lebih dari 700 ribu responden berkualitas dari Populix, dan menerima hasil kuesioner dengan cepat dan akurat.
Poplite juga sudah dilengkapi dengan teknologi AI (Artificial Intelligence) untuk membantu pembuatan kuesioner. Akademisi dapat dengan mudah mengakses dan mendaftar Poplite melalui laman web researcher.populix.co.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.