Keisha Fatimah Azzahra (sumber foto: Sport Sindo News)
Beauty, tahukah kamu sosok Keisha Fatimah Azzahra? Nama itu mungkin sudah tidak asing lagi di kalangan penggemar bulu tangkis. Pemain muda berbakat asal Indonesia ini kini membela negara Azerbaijan, lho.
Bisa dibilang perjalanannya penuh dengan perjuangan dan kisah inspiratif. Dari kegagalan di Seleknas 2022 hingga meraih kemenangan di ajang bergengsi Indonesia Masters 2025, Keisha membuktikan bahwa kegigihan dan semangat pantang menyerah bisa mengantarkan seseorang meraih kesuksesan.
Keisha lahir di Pekanbaru pada 12 Agustus 2003. Sejak kecil, bakat bulu tangkisnya sudah terlihat. Tak heran jika ia menorehkan berbagai prestasi di dunia bulu tangkis, termasuk meraih empat gelar di ajang BWF International Challenge/Series untuk nomor tunggal putri dan satu gelar di ganda putri. Namun, perjalanan kariernya tidaklah mulus.
Pada Seleksi Nasional (Seleknas) Pelatnas PBSI 2022, Keisha sempat gagal. Ia hanya berhasil menjadi runner-up dan tidak terpilih untuk bergabung dalam Pelatnas. Meski begitu, kegagalan tersebut tak membuatnya menyarah. Daripada penasaran, mending simak yuk sosok Keisha berikut ini.
Setelah gagal lolos seleksi nasional Indonesia pada 2022, Keisha memutuskan untuk melanjutkan kariernya di luar negeri. Dengan dukungan penuh dari orang tuanya, Keisha akhirnya memilih untuk bergabung dengan tim bulu tangkis Azerbaijan. Keisha menandatangani kontrak dengan Azerbaijan dan memulai perjalanan baru di dunia bulu tangkis internasional. Sistem kontrak yang ia jalani di Azerbaijan akan berakhir pada tahun depan, tetapi selama waktu tersebut, ia berhasil membuktikan kemampuannya di level dunia.
""Sebelumnya ikut Seleknas 2022 tapi cuma runner-up, pelatnas cuma ambil juaranya saja. Jadi pilihannya ke Azerbaijan karena masih mau menjadi pemain," ucap Keisha dikutip dari Sindonews.
Salah satu momen yang paling membanggakan bagi Keisha terjadi di Indonesia Masters 2025. Menghadapi turnamen BWF Super 500, Keisha sempat merasa pesimis karena persaingannya sangat ketat. Namun, Keisha berhasil lolos kualifikasi dan bertemu dengan wakil Indonesia, Ruzana. Menariknya, meskipun Keisha adalah pemain asal Indonesia, ia tahu bahwa para pendukung akan mendukung Ruzana, wakil Indonesia lainnya.
Tantangan mental tersebut semakin berat, namun Keisha membuktikan dirinya. Dengan keberanian dan ketenangan yang luar biasa, Keisha berhasil meraih kemenangan setelah pertandingan sengit yang berlangsung tiga set. Kemenangan ini tentu menjadi bukti bahwa Keisha tidak hanya memiliki kemampuan teknik yang luar biasa, tetapi juga mental juara yang patut diacungi jempol.
"Awalnya cukup pressure ya. Karena lawannya dari Indonesia. Pendukungnya juga pasti dukung Indonesia. Walaupun kita orang Indonesia. Tapi kan bawa negara lain. Jadi ya enggak apa-apa sih," tutur Keisha.
Beauty, rupanya salah satu alasan Keisha memutuskan untuk ke negera Azerbaijan karena ingin mewujudkan mimpinua menjadi atlet bulu tangkis dunia. Apalagi sudah lama Keisha ingin jadi juara Eropa.
"(Memilih Azerbaijan) karena mau melanjutkan sebagai pemain, masih mau jadi pemain. Karena masih ingin badminton juga sih. Karena umurnya juga masih muda kan. Jadi kenapa enggak dulu dicoba. Sampai mana mentoknya juga. Kan kita enggak ada yang tahu. Sampai mana hasil kita selanjutnya. Di Azerbaijan palingan ingin masuk next Olimpiade (Los Angeles 2028). Masih ngejar kalau bisa. Mereka juga mengharapkan kita. Kita juga harus kasih yang terbaik buat mereka. Karena kita ada Kejuaran Eropa, jadi mereka targetnya kalau bisa juara Eropa. Sama kayak Asian Games juga, kita ada European Games juga. Kalau bisa targetnya juara Eropa," tambahnya.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.