Ilustrasi wanita melahirkan (Unsplash/Manuel Schinner)
Moms, hadirnya buah hati di tengah-tengah keluarga menjadi impian banyak orang. Sayangnya, memiliki buah hati bukanlah perkara mudah. Ada berbagai hal yang bisa terjadi, tergantung kondisi kesehatan dan keputusan hidup yang memengaruhi kemampuan reproduksi seseorang, perawatan medis seperti kemoterapi atau radioterapi, penyakit tertentu, serta keputusan menunda kehamilan karena alasan pribadi adalah beberapa faktor yang dapat berdampak pada kesuburan.
Namun, bagi Moms yang ingin memiliki buah hati, tak ada salahnya mencoba metode fertility preseevation sebagai solusinya. Prosedur medis ini membantu Moms dan Dads untuk menjaga peluang memiliki keturunan di masa depan. Dengan berbagai metode yang tersedia, Moms dan Dads dapat merencanakan keluarga meski menghadapi situasi yang kompleks.
Dijelaskan oleh dr. Victor Prana Andika Santawi, Sp.OG, M.Res Dokter Spesialis Kandungan & Kebidanan Eka Hospital Family & Grand Family, ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan penurunan kesuburan Moms, salah satunya penyakit berat seperti kanker yang memerlukan kemoterapi atau radioterapi.
"Bisa karena kanker, beberapa perawatan medis yang bisa merusak fungsi ovarium atau testis, atau juga bisa karena alasan pribadi yang mau nunda hamil," jelas dr. Victor dalam sesi tanya jawab, Kamis (30/1/2025).
Nah Moms dan Dads, metode fertility preservation ini bisa membantu para pasangan tetap memiliki kesempatan untuk merencanakan hadirnya buah hati di tengah keluarga meski menghadapi tantangan kesehatan.
Sel telur diambil dan dibekukan untuk digunakan di masa mendatang.
Sampel sperma dibekukan dan dapat digunakan saat dibutuhkan untuk reproduksi
Sel telur yang telah dibuahi dibekukan untuk ditanamkan kembali di masa depan.
Solusi ini diperuntukkan bagi pasien yang belum memasuki masa pubertas atau memiliki kondisi kesehatan tertentu.
Moms, penggunaan agonis hormon pelepas gonadotropin (GnRH) merupakan salah satu metode perlindungan kesuburan selama kemoterapi. Agonis GnRH bekerja dengan menekan fungsi ovarium sementara, menciptakan kondisi yang menyerupai menopause selama terapi medis. Hal ini membantu sel telur berada dalam fase istirahat sehingga lebih terlindungi dari efek merusak kemoterapi.
Oh iya Moms, cara kerjanya ada dua langkah, cusss simak berikut ini.
Menurut penelitian, penggunaan agonis GnRH bisa menurunkan risiko menopause dini secara signifikan. Sebuah studi melaporkan penurunan kejadian menopause dini dari 67% menjadi 11% pada pasien yang menerima agonis GnRH bersamaan dengan kemoterapi. (Parkway Cancer Centre).
Namun, ada beberapa hal yang harus Moms dan Dads pertimbangkan, antara lain:
Bagi Moms dan Dads yang ingin segera memiliki buah hati atau sedang merencanakan program kehamilan, apakah tertarik untuk mencobanya?
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.