Rosita Baptiste (YouTube/VOA)
Beauty, melihat perjalanan hidup Rosita Aruan Orchid Baptiste mengajarkan bahwa tak ada yang mustahil dalam meraih impian, bahkan ketika menghadapi berbagai tantangan besar. Hal itu bisa dibuktikan saat seorang Letnan Kolonel (Letkol) di Angkatan Darat Amerika Serikat, ternyata Rosita dulunya adalah seorang jurnalis di Indonesia yang memulai kariernya dari dunia media, lho. Tapi, bagaimana seorang mantan wartawan bisa beralih menjadi seorang perwira militer di negara asing? Berikut ini adalah kisah luar biasa perjalanan hidup Rosita Baptiste.
Rosita memulai karier profesionalnya di Indonesia setelah lulus dari Fakultas Hukum Universitas Sumatera. Pada tahun 1997, ia bekerja sebagai wartawan di media ekonomi dan bisnis Warta Ekonomi. Selama menjadi jurnalis, Rosita mengasah kemampuan komunikasi dan penulisannya, yang kelak menjadi bekal berharga dalam peran-peran yang ia jalani di masa depan.
Namun, tak lama setelah menikah, Rosita memutuskan untuk pindah ke Amerika Serikat mengikuti suaminya yang bekerja sebagai anggota Angkatan Darat. Ia berharap bisa melanjutkan karier jurnalistiknya di Amerika, tetapi ia menghadapi kendala besar karena belum pernah bekerja sebagai wartawan di AS dan tidak memiliki pengalaman yang cukup untuk memulai karier jurnalistik di sana.
""Saya bergabung dengan Warta Ekonomi tahun 1997. Kemudian pindah ke Amerika tahun 2000, September. Saya pindah ke sini karena menikah tahun 2000," tutur Rosita dikutip dari pemberitaan idntimes.
Rosita yang tidak mudah menyerah mencoba berbagai pekerjaan untuk bisa bertahan hidup di negara baru. Ia bekerja sebagai kasir di restoran cepat saji Burger King selama tiga bulan. Bahkan, ketika restoran sepi dari pelanggan, Rosita tidak segan-segan untuk membersihkan meja hingga toilet. Walaupun pekerjaan ini jauh dari yang diimpikan, Rosita tetap menjalankannya dengan penuh kesabaran dan tekad.
Namun, nasib baiknya tidak berhenti di situ. Ia mencoba melamar pekerjaan di militer AS karena suaminya yang sudah lebih dulu menjadi bagian dari Angkatan Darat. Sayangnya, ia gagal melewati ujian tertulis yang menjadi syarat untuk diterima.
Rosita tidak patah arang. Meski saat itu tinggi badannya hanya 149 cm, yang bisa menjadi kendala, ia tetap berusaha dan mengambil ujian militer kembali. Proses panjang dan penuh tantangan ini akhirnya membuahkan hasil: ia diterima di militer AS.
Meski awalnya tak mudah, Rosita menjalani pelatihan fisik yang sangat keras dengan semangat pantang menyerah. Ia merasakan langsung ketatnya dunia militer, yang tidak memberikan perlakuan istimewa kepada siapa pun, tidak terkecuali dirinya. Di sinilah, ia membuktikan bahwa keterbatasan fisik bukan halangan untuk meraih impian dan berdiri setara dengan yang lainnya.
Setelah bergabung dengan militer, Rosita menjalani karier cemerlang. Ia pernah ditempatkan di sejumlah tempat berisiko tinggi seperti Jerman, Irak, dan Kuwait. Di sana, ia bahkan berada di zona perang, di mana keselamatannya terancam setiap saat. Salah satu pengalaman paling menegangkan yang ia alami adalah hampir terkena peluru dalam sebuah insiden tembakan.
Meski pengalaman tersebut meninggalkan trauma, termasuk PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder), Rosita terus menjalani kariernya di militer dengan dedikasi yang tinggi selama 11 tahun 3 bulan. Namun, setelah itu, ia memutuskan untuk berhenti dari dunia militer untuk fokus mengurus anak-anaknya.
Rosita pernah memiliki cita-cita menjadi Polisi Wanita (Polwan) di Indonesia. Namun, impian tersebut harus kandas karena tingginya yang tidak memenuhi persyaratan. Meski begitu, Rosita tidak membiarkan impian itu hilang begitu saja. Walaupun tidak bisa menjadi polwan di Indonesia, ia berhasil mencapai impian serupa di AS, namun kali ini dalam bentuk yang jauh lebih besar, yaitu menjadi seorang tentara yang dihormati di militer AS.
Rosita Baptiste adalah bukti nyata bahwa jalan hidup bisa berbelok ke arah yang tak terduga, dan dengan tekad yang kuat, kamu bisa mencapai tujuan meskipun banyak rintangan di depan. Perjalanan kariernya dari seorang jurnalis di Indonesia hingga menjadi Letkol di Angkatan Darat AS tidak hanya menginspirasi banyak orang, tetapi juga mengajarkan kita untuk tidak takut mengambil langkah besar, meski tampaknya sulit atau tak terjangkau.
Dalam setiap peran yang dijalaninya, baik sebagai jurnalis, kasir, istri, ibu, atau seorang militer, Rosita selalu menunjukkan ketangguhan dan komitmen yang luar biasa. Dengan keberanian dan ketekunan, ia telah membuktikan bahwa setiap orang, apapun latar belakang dan keterbatasannya, berhak meraih impian dan mencapai kesuksesan.
Selain itu, Rosita mengaku tetap cinta Indonesia. Hal itu dibuktikan dengan Rosita yang terus mengenalkan makanan Indonesia kepada anaknya.
"Sampai sekarang manggilnya ibu sama ayah. Saya juga memperkenalkan makanan-makanan Indonesia," aku Rosita.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.