Karoline Leavitt, Juru Bicara Gedung Putih (sumber: Instagram)
Beauty, perkataan yang menyebutkan jika anak muda bisa berkarya, nampaknya dibuktikan oleh Karoline Leavitt. Dari segi umur, perempuan ini mungkin masih muda, namun perjalanan kariernya di dunia politik dan pemerintahan Amerika Serikat sudah sangat mengesankan, lho.
Usut punya usut nih, di usianya ke 27 tahun, ia terpilih menjadi Juru Bicara (Press Secretary) Gedung Putih di bawah pemerintahan Presiden ke-47, Donald Trump. Keberhasilan ini menjadikannya juru bicara termuda dalam sejarah Amerika Serikat. Penasaran dengan kisah menarik di balik pencapaiannya? Yuk, simak lebih lanjut.
Karoline Leavitt membuat sejarah sebagai juru bicara termuda di Gedung Putih. Di usia 27 tahun, ia mendapat kepercayaan besar untuk mengemban jabatan penting yang sebelumnya dipegang oleh pejabat senior yang lebih berpengalaman. Juru bicara Gedung Putih memiliki peran yang sangat vital, yaitu mengelola komunikasi dan informasi mengenai kebijakan serta aktivitas pemerintahan, yang disampaikan kepada media dan publik.
Perjalanan Karoline menuju posisi ini dimulai setelah ia lulus dari Saint Anselm College. Karoline segera terjun ke dunia politik dengan bergabung di Gedung Putih sebagai penulis pidato untuk Presiden. Lali jadi asisten juru bicara presiden di bawah naungan press secretary Kayleigh McEnany. Sementara itu, sebelum menjadi juru bicara, Karoline juga memiliki pengalaman sebagai Direktur Komunikasi untuk anggota Kongres Elise Stefanik, memperkuat kemampuannya dalam dunia komunikasi politik.
Karoline Leavitt dikenal dekat dengan Donald Trump. Pada masa kampanye Trump, Karoline dipercaya untuk menjadi juru bicara tim kampanye, dan kehadirannya sering terlihat di berbagai program televisi. Kepercayaan Trump terhadapnya semakin terbukti ketika ia memuji Karoline sebagai perempuan yang cerdas, tangguh, dan memiliki kemampuan komunikasi yang luar biasa. Karoline tak hanya dipercaya dalam kampanye, tetapi juga untuk posisi juru bicara Gedung Putih.
"Saya sangat percaya dia (Karoline) akan tampil luar biasa di podium dan membantu menyampaikan pesan kami kepada rakyat Amerika, sembari kita membuat Amerika hebat lagi,” ucap Trump, dilansir USA Today melalui pemberitaan KumparanWoman.
Keberhasilan Karoline dalam dunia politik juga tak lepas dari dedikasinya yang luar biasa terhadap pekerjaan. Bahkan setelah melahirkan anak pertamanya pada 10 Juli 2024, ia memilih untuk kembali bekerja hanya empat hari kemudian, tanpa mengambil cuti melahirkan. Keputusannya ini dilatarbelakangi oleh insiden percobaan pembunuhan terhadap Presiden Trump pada 13 Juli 2024. Karoline merasa bahwa perannya sebagai juru bicara sangat penting, dan ia tak bisa meninggalkan tugasnya di tengah situasi yang genting.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.