Trinita Situmeang sebagai Direktur Marein Insurance (sumber: Marein Insurance)
Dalam era digital yang semakin berkembang, banyak yang beranggapan bahwa peran agen asuransi akan tergantikan dengan teknologi. Namun, Trinita Situmeang yang merupakan Direktur Maskapai Reasuransi Tbk sekaligus Wakil Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) untuk Bidang Statistik & Riset, menegaskan bahwa agen asuransi tetap memegang peranan yang sangat penting di masa depan, bahkan ketika digitalisasi semakin diterapkan sepenuhnya oleh industri asuransi.
Menurut Trinita, agen asuransi berperan utama dalam memasarkan produk-produk asuransi dan memperkenalkan konsumen dengan berbagai pilihan yang tersedia di pasar. Meskipun banyak produk asuransi yang dapat diakses secara digital, kehadiran agen tetap diperlukan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada konsumen. Hal ini terutama berlaku bagi mereka yang belum sepenuhnya mengerti tentang produk asuransi yang ingin dibeli.
"Berdasarkan karakter masyarakat, tentu masih ada yang harus dijelaskan sama agen. Setelah sekian tahun, saya yakin hal seperti itu masih akan tetap ada dan harus di-manage bersama," tuturnya dikutip dari pemberitaan Kontan.
Menurutnya, agen asuransi memiliki kemampuan untuk memberikan penjelasan yang lebih mendetail, sehingga konsumen dapat membuat keputusan yang lebih tepat.
Lebih jauh lagi, Trinita juga menekankan pentingnya agen dalam meningkatkan literasi asuransi di masyarakat. Sebagai salah satu elemen penting dalam ekosistem asuransi, agen harus mampu menjembatani kesenjangan informasi antara produk asuransi dan kebutuhan konsumen. Dengan demikian, agen tidak hanya berperan sebagai penjual, tetapi juga sebagai edukator yang membantu masyarakat memahami pentingnya memiliki perlindungan melalui asuransi.
Namun, untuk memastikan bahwa agen memberikan informasi yang akurat dan tidak menyesatkan, Trinita juga mengingatkan pentingnya sertifikasi dan kompetensi yang dimiliki oleh para agen. Dengan sertifikasi yang memadai, agen asuransi bisa menjual produk yang sesuai dengan kenyataan dan bukan sekadar menjual janji. Hal ini penting agar konsumen mendapatkan manfaat yang maksimal dari produk yang mereka pilih.
"Dengan demikian, tidak misleading atau tidak menjual janji, tetapi untuk membantu menjadi bagian dari ekosistem asuransi dan meningkatkan literasi. Dua-duanya akan jalan," ujarnya.
Trinita juga mencatat bahwa meskipun jumlah agen asuransi mungkin berkurang seiring berjalannya waktu, hal tersebut bukan berarti bahwa peran agen semakin menurun. Sebaliknya, ia menilai bahwa peran agen akan semakin penting dalam meningkatkan kualitas pemahaman konsumen. Oleh karena itu, aturan yang ditetapkan oleh regulator tidak hanya bertujuan untuk mengurangi jumlah agen, tetapi untuk meningkatkan kualitas agen itu sendiri dalam memasarkan produk asuransi.
Hingga saat ini, Trinita melaporkan bahwa asuransi umum memiliki sekitar 200 agen, sementara asuransi jiwa memiliki sekitar 500 agen. Dengan adanya peraturan dan pelatihan yang terus diperbarui, diharapkan jumlah agen yang kompeten akan semakin meningkat, sehingga konsumen bisa mendapatkan layanan yang lebih baik dalam memilih produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Dengan segala perkembangan yang terjadi, Trinita menegaskan bahwa agen asuransi akan tetap menjadi mitra yang tak tergantikan dalam memperkenalkan dan menjual produk asuransi, serta mendukung masyarakat untuk lebih melek asuransi di masa depan.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.