Ilustrasi ibu sedang beri makan MPASI untuk anak (Freepik/Edited by HerStory)
Moms, sebagai orang tua, pasti tak jarang merasa bingung dan khawatir saat anak mulai memasuki fase Gerakan Tutup Mulut (GTM), alias menolak makan. Fenomena ini tentu saja bukan hal yang jarang terjadi, bahkan banyak ibu yang mengeluhkan anak-anak mereka yang tiba-tiba tidak mau makan dengan lahap. Padahal, makanan adalah faktor penting dalam mendukung tumbuh kembang anak. Lantas, apa saja sih yang bisa menyebabkan anak GTM, dan bagaimana cara mengatasinya? Cusss simak berikut ini.
GTM adalah kondisi di mana anak menolak makan atau menunjukkan ketidaktertarikan pada makanan. Biasanya, hal ini terjadi pada anak usia dini, terutama yang sedang mulai belajar makan makanan pendamping ASI (MPASI). Masalah ini memang kerap bikin frustasi bagi orang tua, terutama ibu yang ingin memastikan anaknya mendapatkan asupan gizi yang cukup untuk mendukung tumbuh kembangnya.
Menurut dr. Dimple Nagrani, Sp.A., BMedSc, seorang ahli spesialis anak, ada tiga faktor utama yang bisa menyebabkan GTM pada anak. Ketiga faktor ini saling berkaitan dan perlu diperhatikan oleh orang tua agar masalah GTM bisa diatasi dengan baik.
"Untuk mengatasi GTM, orang tua perlu menguasai 3 metode penting agar anak lahap makan. Pertama, pastikan anak sudah lapar dengan memberi jeda 2-3 jam sebelum makan dan dalam kondisi tidak mengantuk. Kedua, variasikan rasa dan jenis makanan yang sesuai dengan kebutuhan gizi anak, serta pastikan tekstur makanan sesuai tahapan usianya. Ketiga, orang tua perlu memperhatikan cara pemberian makan yang tepat, seperti memastikan posisi duduk yang benar saat makan. Kebiasaan memberi makan sambil menggendong anak sebaiknya dihindari karena posisi punggung dan leher anak harus tegak. Selain itu, kita perlu meminimalkan distraksi agar anak dapat mengenali makanannya serta belajar mengunyah dan menelan dengan baik,” jelas sang dokter.
Cusss simak penjelasan dari masing-masing faktornya, Moms.
1. Waktu Pemberian Makan yang Tidak Tepat
Anak sering kali menolak makan jika ia belum merasa lapar atau terlalu kenyang. Oleh karena itu, penting untuk memberi jeda 2-3 jam antara waktu makan agar anak merasa lapar. Selain itu, pastikan anak tidak dalam kondisi mengantuk saat waktu makan tiba. Makan dalam keadaan mengantuk atau lelah bisa membuat anak kehilangan minat pada makanan.
2. Variasi dan Tekstur Makanan yang Tidak Sesuai Usia
Setiap tahap perkembangan anak memiliki kebutuhan gizi yang berbeda, begitu pula dengan preferensi tekstur makanan. Anak yang masih kecil, misalnya, lebih mudah menerima makanan yang lembut dan halus, seperti bubur. Sementara itu, anak yang lebih besar mulai membutuhkan makanan dengan tekstur yang lebih padat dan bervariasi. Oleh karena itu, penting untuk selalu memperhatikan tekstur makanan yang sesuai dengan usia anak agar mereka bisa mengunyah dan menelan dengan baik.
3. Cara Pemberian Makan yang Kurang Tepat
Cara pemberian makan juga berperan besar dalam kebiasaan makan anak. Posisi duduk yang benar saat makan penting untuk mendukung proses makan yang optimal. Posisi punggung dan leher anak harus tegak agar mereka bisa makan dengan nyaman. Selain itu, hindari memberi makan sambil menggendong anak karena ini bisa mengganggu fokus anak dan menyulitkan mereka mengenali makanan serta mengunyah dengan baik. Hindari pula distraksi seperti televisi atau gadget yang bisa membuat anak kurang fokus pada makanannya.
Untuk membantu orang tua mengatasi masalah GTM, brand makanan pendamping ASI terbesar di Indonesia, SUN, memperkenalkan Metode GLM (Gerakan Lahap Makan). Metode ini dirancang bersama dr. Dimple Nagrani dan bertujuan agar anak-anak bisa makan dengan lebih lahap dan mendapatkan asupan gizi yang cukup.
Stephanie Lay, Head of Marketing Indofood Nutrition and Special Foods Division menjelaskan, “Berdasarkan pengalaman kami, banyak ibu yang memilih bubur SUN karena tekstur dan variasi rasanya yang disukai anak-anak, sehingga mereka makan dengan lahap. Hal ini mendorong semangat kami untuk terus berkomitmen dalam memenuhi kebutuhan gizi anak melalui produk-produk SUN yang gizinya lengkap, serta memberikan edukasi tentang cara mengatasi GTM dengan Metode Gerakan Lahap Makan atau GLM. Kami berharap metode ini dapat mendorong para ibu untuk mengatasi masalah GTM pada anak, sehingga anak mendapatkan asupan gizi yang cukup dan terhindar dari masalah makan yang berisiko mempengaruhi tumbuh kembang mereka.”
Ada tiga prinsip utama dalam metode GLM yang harus dikuasai oleh orang tua, cusss simak berikut ini
1. Pastikan Anak Lapar dan Cukup Waktu
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pastikan anak merasa lapar sebelum diberi makan, dan beri jeda 2-3 jam antara waktu makan agar anak merasa benar-benar siap untuk makan.
2. Variasi Makanan Sesuai Usia
Anak-anak cenderung lebih tertarik pada makanan yang memiliki rasa yang bervariasi dan tekstur yang sesuai dengan tahap perkembangan mereka. Oleh karena itu, penting untuk menawarkan berbagai jenis makanan yang memenuhi kebutuhan gizi anak, seperti makanan yang kaya akan zat besi, omega 3 dan 6, serta protein.
3. Perhatikan Cara Pemberian Makan yang Tepat
Posisi duduk anak saat makan sangat berpengaruh pada kenyamanan dan keberhasilan makan. Pastikan anak duduk tegak dan tidak digendong saat makan. Selain itu, pastikan suasana makan tenang tanpa gangguan, sehingga anak bisa fokus pada makanannya.
Alyssa Soebandono dan Dude Harlino, pasangan selebriti yang juga menjadi Brand Ambassador SUN, berbagi pengalaman mereka dalam menghadapi masalah GTM pada anak-anak mereka. “Kami menyadari bahwa setiap anak itu unik sehingga selalu ada hal baru yang dipelajari, termasuk saat menghadapi anak GTM. Kami ingin menjadi teman bagi para ibu yang ingin membuat anaknya makan lebih lahap melalui 3 metode GLM. Ketiga anak saya adalah ‘Anak SUN’ karena varian rasanya sesuai dengan selera mereka. Bubur SUN juga sangat mudah untuk dikreasikan menjadi berbagai resep Nusantara yang enak dan bergizi,” ungkap Alyssa.
Mereka juga mengungkapkan bahwa varian rasa dari produk SUN sangat disukai oleh anak-anak mereka, yang tentunya membantu mereka dalam memberikan MPASI yang bergizi dan lezat.
Inovasi Produk MPASI dari SUN
Sebagai brand yang telah dipercaya oleh ibu-ibu di Indonesia selama lebih dari 30 tahun, SUN terus berinovasi dalam menghadirkan produk MPASI yang praktis, aman, dan bergizi. Salah satu keunggulannya adalah penggunaan bahan-bahan yang diperkaya dengan Esenutri, yang mengandung zat besi dan omega 3 & 6, dua nutrisi penting yang membantu bayi makan lebih lahap dan mendukung tumbuh kembangnya.
Bubur bayi SUN juga sudah terjamin keamanannya karena telah bersertifikasi BPOM dan memenuhi standar Codex Alimentarius Commission, yang merupakan standar internasional untuk keamanan pangan. Dengan demikian, ibu-ibu tidak perlu khawatir tentang kualitas produk SUN.
“Dengan adanya Gerakan Lahap Makan, SUN berharap dapat membantu para ibu di Indonesia dalam menghadapi tantangan GTM dengan metode yang lebih mudah dimengerti dan dipraktekkan. Gerakan ini akan kami perkenalkan secara masif ke lebih dari 2.000 posyandu di seluruh Indonesia," tutup Stephanie.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.