ilustrasi transplantasi rambut (sumber: Freepik)
Kebotakan atau penipisan rambut yang dialam banyak orang membuat mereka memutuskan untuk melakukan transplantasi rambut. Tak sedikit public figure Tanah Air berbondong-bondong ke Turki untuk melakukan prosedur tersebut. Kabar baiknya, kini melakukan transplantasi rambut tak perlu jauh-jauh ke luar negeri.
Jika pada umumnya prosedur hair transplant dilakukan dengan cukur botak plontos atau cukur plontos di bagian belakang, Klinik Permata Wong menghadirkan Transplantasi Rambut Tanpa Cukur Pertama di Indonesia.
Dr. Ivan Wong, Sp.DVE, Spesialis Dermatovenereologi & Estetika; Scalp & Hair Expert di Klinik Permata Wong, Jakarta Selatan, menjelaskan, kebotakan adalah hal yang sangat umum terjadi, baik di pria maupun wanita. Kebotakan dapat menimbulkan kesan premature aging sehingga tentu akan memberikan dampak yang signifikan pada penampilan dan kepercayaan diri seseorang. Lebih lanjut, Dr. Ivan Wong, Sp.DVE menuturkan bahwa kebotakan pada dasarnya berhubungan erat dengan kondisi genetik, namun juga dipengaruhi antara lain oleh faktor lingkungan, stress, dan kesehatan kulit kepala.
Transplantasi rambut sendiri merupakan metode memindahkan folikel atau akar rambut dari area donor (umumnya berada di kepala bagian belakang) ke bagian yang botak (bisa di kepala bagian atas, bagian depan atau hairline, atau area lain seperti kumis, jenggot, jambang dan alis).
“Pada saat proses pemindahannya ini, di hampir semua tempat di seluruh dunia akan dilakukan pencukuran, minimal di area donor, sehingga tentunya akan mempengaruhi penampilan. Dengan teknik tanpa cukur ini, tidak diperlukan pencukuran sama sekali pada area donor, sehingga setelah tindakan pasien dapat beraktivitas normal dengan lebih seamless,” ujar Dr. Ivan Wong.
Lalu, kapan seseorang harus melakukan transplantasi rambut?
“Ketika rambut sudah mulai menipis, bisa di area depan (hairline) ataupun tengah (crown atau ubun-ubun). Selain itu, bagi yang dahinya lebar, hairline bisa kita turunkan sehingga tampak lebih youthful. Bisa juga di daerah pitak yang karena luka. Atau, ingin membuat atau menebalkan alis," jelas Dr Ivan Wong.
Dr Ivan Wong melanjutkan, mayoritas pasien transplantasi rambut yang pernah dia tangani adalah penipisan rambut atau kebotakan, baik di daerah depan maupun tengah, baik pada pria maupun wanita.
“Beberapa kasus lain yang pernah kami tangani adalah penanaman janggut dan alis. Tingkat keberhasilan yang kami targetkan adalah 90-95% rambut yang ditanam akan tumbuh,” tuturnya.
Suami Tya Ariestya, Irfan Ratinggang, merupakan salah satu public figure yang telah merasakan langsung manfaat dari metode Transplant Rambut Tanpa Cukur di Klinik Permata Wong.
"Saya memilih metode tanam rambut tanpa cukur karena setelah treatment tidak ada bekas yang terlihat, sehingga saya bisa langsung beraktivitas seperti biasa. Pengalaman saya juga sangat nyaman, tindakan yang dilakukan tetap dalam batas wajar dan tanpa rasa sakit,” ungkapnya.
“Sekarang, saya merasa jauh lebih percaya diri karena rambut kecil mulai tumbuh menutupi area yang sebelumnya tipis, terutama di bagian depan yang kini tampak lebih maju dan natural. Saya sangat puas dengan hasilnya dan pasti akan merekomendasikan treatment ini kepada teman-teman yang memiliki masalah serupa,” sambung Irfan.
Beberapa keunggulan transplantasi rambut tanpa cukur, antara lain:
“Di Klinik Permata Wong, kami tidak hanya bertindak sebagai ‘tukang tanam rambut’ tapi juga memerhatikan banyak aspek lain, seperti asesmen awal untuk menentukan design hairline dan perawatan pasca tindakan supaya hasil tanam rambut bisa tetap optimal dalam jangka panjang,” pungkas Dr Ivan Wong.
Selain itu, menurutnya, teknik tanam rambut tanpa cukur sama sekali ini membutuhkan keahlian khusus, sehingga sangat sedikit dokter yang dapat mengerjakannya dengan baik.
“Di Indonesia, sepengetahuan kami hanya Klinik Permata Wong yang pertama kali fokus melakukan transplantasi rambut tanpa cukur. Tentu juga karena dilakukan di Indonesia, monitoring dan perawatan pasca tindakan dapat dilakukan dengan optimal, di samping pastinya waktu dan biaya akan lebih efisien karena tidak harus bepergian ke luar negeri,” tutup Dr. Ivan Wong.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.