Menu

Cerita Istri Almarhum CEO Marugame Udon yang Hamil Setelah Suami Meninggal

24 Februari 2025 23:09 WIB
Cerita Istri Almarhum CEO Marugame Udon yang Hamil Setelah Suami Meninggal

Fanny Kondoh dan Hajime Kondoh (Instagram)

HerStory, Jakarta —

Kisah Fanny Kondoh, istri almarhum Hajime Kondoh, mantan CEO Marugame Udon, adalah sebuah cerita yang penuh dengan haru dan perjuangan yang luar biasa. Fanny yang berprofesi sebagai kreator konten, pertama kali bertemu dengan Hajime pada tahun 2015 saat ia bekerja sebagai kasir di restoran Marugame Udon. Sejak saat itu, keduanya membangun hubungan yang erat dan penuh kasih sayang. Namun, siapa sangka bahwa perjalanan hidup mereka akan diwarnai dengan perjuangan yang tak terbayangkan sebelumnya.

Perjuangan Memiliki Anak

Setelah menikah, Fanny dan Hajime sama-sama mendambakan kehadiran seorang anak dalam kehidupan mereka. Namun, impian tersebut terus tertunda, apalagi di tahun 2020 pria yang akrab disapa Papa Udon itu didiagnosis mengidap kanker kandung kemih. 

Namun, keduanya tetap bekerja kerasaa melalui berbagai macam program, termasuk bayi tabung. 

Sayangnya, dokter memberitahukan bahwa masa hidup Hajime hanya tersisa sekitar enam bulan. Dalam kondisi yang sangat sulit itu, Hajime tetap memiliki harapan besar untuk memiliki anak. Ia terus meminta Fanny untuk mencoba memiliki keturunan meskipun mereka tahu bahwa waktu mereka bersama semakin terbatas.

"Dia (suami) minta-minta anak terus," ungkap Fanny dikutip Senin (24/2/2025).

Fanny sempat merasa ragu dan bingung, terjebak antara kecemasannya akan masa depan yang tidak pasti dan keinginan kuat suaminya untuk menjadi ayah. Namun, rasa cinta dan dedikasinya kepada Hajime mengalahkan segala keraguan. Fanny akhirnya memutuskan untuk menjalani program bayi tabung demi mewujudkan impian sang suami, meski harus menghadapi kemungkinan besar ia harus membesarkan anak tersebut seorang diri setelah kepergian Hajime.

Perjuangan Fanny tidak hanya terbatas pada proses medis, tetapi juga dibayang-bayangi oleh aturan yang berlaku di negara mereka. Pemerintah Indonesia memiliki regulasi yang melarang prosedur transfer embrio jika salah satu pasangan telah meninggal dunia. Fanny harus berusaha keras mengejar waktu agar bisa menyelesaikan prosedur transfer embrio sebelum suaminya berpulang. Ia berjuang dengan sepenuh hati, meskipun kesulitan yang dihadapi terasa semakin besar.

"Kalau suami meninggal bisa embrio transfer enggak? (kata dokter) enggak bisa. "Harus dua-duanya bersama, aturan negara. Meninggal atau cerai (tidak bisa embrio transfer). Makanya aku ngejar waktu," aku Fanny di momen yang sama.

Di tengah-tengah prosedur bayi tabung yang penuh dengan ketidakpastian, Fanny mengenang momen yang sangat emosional bersama sang suami. Saat sakaraturl mau, suaminya sempat menyentuh perut Fanny dan berdoa dengan penuh ketulusan berharap anak dan istrinya dilindungi.

"Ketika dia sakaratul maut, he touch my belly, dia bilang begini, 'Ya Allah lindungilah anak dan istriku. I'm okay if I have to go, but protect my wife and my baby'," kenangnya.

Momen tersebut menjadi kenangan yang tak terlupakan bagi Fanny, yang pada waktu itu belum mengetahui apakah ia berhasil hamil atau tidak. Prosedur transfer embrio yang dilakukannya baru berjalan seminggu sebelumnya. Meskipun Hajime tahu betul kondisi dirinya yang semakin menurun, ia sudah menyiapkan segalanya, termasuk memilih nama untuk anak mereka. "Namanya Kazuki, artinya ketenangan, kebahagiaan buat seluruh orang," kenang Fanny dengan mata berkaca-kaca. Nama tersebut dipilih oleh Hajime dengan harapan bahwa anak mereka akan membawa kedamaian dan kebahagiaan bagi keluarga mereka dan dunia.

Tak lama setelah Hajime meninggal, Fanny akhirnya mengetahui bahwa ia hamil. Perasaan bahagia bercampur haru, karena impian suaminya untuk memiliki anak akhirnya terwujud meski ia sudah tiada. Fanny mengungkapkan rasa syukur yang mendalam atas pemberian hidup baru dalam rahimnya, namun juga merasakan kehilangan yang sangat mendalam atas kepergian Hajime.

Baca Juga: 20 Tahun Menanti, Ibu Berusia 47 Tahun Berhasil Memiliki Momongan Melalui Program IVF, Intip Kisahnya Yuk!

Baca Juga: Mengenal Program IVF yang Bisa Wujudkan Impian Moms & Dads untuk Dapat Momongan

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Share Artikel:

Oleh: Ida Umy Rasyidah

Artikel Pilihan