Lestari Moerdijat (Instagram/lestarimoerdijat)
Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, menegaskan bahwa kolaborasi antara kementerian dan lembaga pendidikan sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Dalam pandangannya, kualitas pendidikan yang baik bisa terwujud dengan adanya kerja sama dengan berbagai pihak, baik itu pemerintah, lembaga pendidikan, maupun masyarakat.
Lestari menyoroti pentingnya langkah-langkah kolaboratif dalam rangka memberikan dukungan yang optimal terhadap sektor pendidikan. Terutama, ia menekankan perlunya memperkuat hubungan antara kementerian terkait dan lembaga pendidikan untuk menghasilkan sistem pendidikan yang lebih baik dan berkelanjutan.
Berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar harus mendapat dukungan semua pihak," tutur Lestari mengutip dari Detik News, Selasa (25/2/2025).
Dalam konteks ini, salah satu langkah yang dilakukan pemerintah demi mencapai terwujudnya pendidikan yang baik, yaitu dengan cara mengeluarkan kebijakan untuk memberikan insentif kepada guru non-ASN sebagai salah satu upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Lestari berharap, dengan adanya insentif tersebut, guru non-ASN akan semakin termotivasi untuk memberikan pengajaran yang lebih efektif dan berdampak positif pada proses belajar mengajar.
Usut punya usut, kebijakan tersebut merupakan kolaborasi antara Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) bersama dengan Kementerian Sosial, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Badan Pusat Statistik yang telah membuat Data Tunggal Sosial dan Ekonom (DTSEN) untuk menjadi acuan saat memberikan intensif kepada para guru yang tak termasuk ASN.
Namun, Lestari juga mengingatkan bahwa penyaluran insentif ini harus tepat sasaran. Dengan memastikan bantuan ini sampai ke guru yang membutuhkan, diharapkan dapat mendorong peningkatan kualitas pendidikan yang lebih merata di seluruh Indonesia.
"Berharap program penyaluran insentif bagi guru non-ASN tepat sasaran sehingga mampu meningkatkan kualitas proses belajar mengajar bagi setiap anak bangsa," tambahnya lagi.
Menurutnya, keberhasilan pendidikan tidak hanya bergantung pada fasilitas atau kurikulum yang diterapkan, tetapi juga pada kualitas dan semangat para pendidik dalam menjalankan tugas mereka. Oleh karena itu, Lestari sangat mendukung kebijakan yang memberi perhatian khusus kepada guru, termasuk guru non-ASN, sebagai ujung tombak dalam mencetak generasi penerus bangsa yang unggul.
Dengan adanya kolaborasi yang lebih erat antara semua pihak, Lestari yakin bahwa pendidikan Indonesia bisa menjadi lebih baik dan mampu menghasilkan anak bangsa yang berkualitas, siap menghadapi tantangan global.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.