Beauty pasti beberapa waktu belakangan ini sudah gak asing lagideh dengan sosok Fanny Kondoh yang dikenal sebagai selebgram dan influencer berstatus sebagai istri dari Hajime Kondoh, CEO Marugame Udon yang beberapa waktu meninggal dunia karena kanker.

Yups, kisah Fanny Kondoh memang kini sedang menjadi perbincangan publik karena ia membagikan kabar kehamilannya setelah empat bulan kepergian sang suami, Hajime, atau yang biasa disapa Papa Udon.

Sebelumnya, diketahui bahwa pasangan yang terpaut perbedaan usia 25 tahun ini menjalani perjuangan panjang untuk memiliki anak, bahkan setelah dua kali gagal dalam program bayi tabung.

Namun kini, harapan mereka akhirnya terkabul karena Fanny bisa hamil melalui transfer embrio yang dilakukan sebelum Hajime meninggal dunia.

Hajime sendiri adalah pengusaha kuliner asal Jepang dan CEO dari PT Sriboga Marugame Indonesia atau Marugame Udon. Awal mula pertemuannya, Fanny tengah bekerja menjadi kasir di Marugame Udon hingga akhirnya memutuskan menikah pada tahun 2015.

Meski perbedaan umurnya terpaut jauh, Fanny bisa yakin bahwa Papa Udon adalah jodohnya hanya dari sentuhan tangan pertama mereka. Usai menjadi suami dan istri, Fanny aktif di media sosial dan kerap membagikan kehidupan pernikahan mereka salah satunya adalah aktivitas membeli dua makam yang berdampingan sebagai rencana masa depan.

Selama menikah, Fanny dan Hajime berjuang untuk hamil tetapi sayangnya gagal hamil secara alami dan dua percobaan program bayi tabung yang juga tak membuahkan hasil. 

Karena mengidap kanker, akhirnya kondisi kesehatan Hajime terus menurun. Sayangnya, usai proses transfer embrio untuk yang kedua kalinya, Hajime harus dilarikan ke rumah sakit dan tak lama berselang ia meninggal dunia.

Padahal, kehamilan Fanny adalah salah satu hal yang sangat dinantikanya namun ia tak sempat untuk mendengar kabar baik tersebut.

"Dia (suami) minta-minta anak terus," ucap Fanny dikutip dari YouTube Curhat Bang Denny Sumargo.

Tentu saja kepergiannya meninggalkan duka mendalam, tetapi kehamilan Fanny tentunya menjadi sebuah hadiah bahagia untuknya. Kehamilan ini bukan hanya sekedar penerus keluarga tetapi simbol cinta antara Fanny dan Hajime.

"Dokternya pas embrio transfer bilang 'bismillah semoga kamu gantiin papamu ya jagain mama,'" kenang Fanny sambil menangis.

Kini, Fanny harus melanjutkan hidup meskipun sudah ditinggalkan oleh suami. Ia bahkan mengambil peran dalam memajukan bisnis Marugame Udon yang sebelumnya pernah dikelola oleh Hajime.

Meskipun tak diketahui pasti apa peran Fanny, tentu saja kontribusi tersebut sangat positif dan berarti karena ia adalah pebisnis yang tangguh.