Handayani (Instagram/@hani.handayani_)
Saat ini sudah banyak sekali perempuan yang mampu memberdayakan dirinya sendiri hingga bisa duduk di kursi direksi perusahaan. Salah satu perempuan yang berhasil untuk berada di posisi tersebut adalah Handayani, Direktur Konsumer BRI yang sangat sukses di dunia perbankan.
Di tengah polemik dunia yang meragukan kemampuan perempuan untuk berkarier di dunia kerja yang didominasi kaum pria, Handayani justru menunjukkan bahwa ia tak bisa diremehkan karena tekadnya yang kuat.
Saat berkarier, ia dikenal tak mudah menyerah ketika melewati berbagai rintangan termasuk mempelajari dunia perbankan dari nol.
Penasaran gak sih dengan sosok Handayani? Simak yuk!
Wanita lulusan kedokteran gigi ini rupanya merasa tak nyaman bersekolah kedokteran bahkan sengaja lulus dengan sangat cepat yakni kurang dari 4 tahun. Diketahui ia mengikuti cita-cita sang ibunda untuk menjadi dokter gigi.
"Dentist adalah cita-cita ibu saya yang background keluarganya dokter. Kakakku nggak mau jadi dokter jadi ya terpaksa saya, buat saya membahagiakan orangtua itu pahala kan ya karena doanya bisa bikin kita lebih sukses. Tapi karena nggak terlalu suka jadi dicepetin selesainya, kurang empat tahun, belum pernah ada waktu itu," pungkasnya dilansir dari acara Ngobrol Sore Semuanya di YouTube CXO Media pada Senin (3/3/2025).
Diketahui bahwa setelah lulus, ia sempat praktik Bersama dosen pada hari Rabu dan Sabtu
Diketahui bahwa perjalanan karier Handayani dimulai ketika Paket Kebijaksanaan Oktober (Pakto) 1988 dicetuskan yang memperbolehkan jurusan apapun untuk mencoba bekerja di bank.
Saat itu, ia memutuskan untuk mengikuti Management Development Program di bank dan beberapa kali berpindah perusahaan baik bank swasta maupun BUMN.
Dalam menjalani karier baru itu, tentu saja berbagai tantangan dihadapi oleh Handayani. Karena sebelumnya ia berkuliah kedokteran gigi, belajar dunia perbankan 3x lipat karena pelajaran debet, kredit, rugi, dan laba tak pernah ia pelajari sebelumnya.
"Bagi saya itu tantangan. Walau harus belajar tiga kali lipat karena debet, kredit, rugi laba kan nggak ada di kedokteran gigi. Dari situ saya belajar nggak ada yang bisa dipelajari. Itu menjadi sebuah pola dalam meniti karier," ujarnya.
Ia bahkan pernah dipandang sebelah mata karena ingin menduduki posisi tinggi di dunia kerja yang didominasi oleh pria.
Bahkan, ia kerap disebut cerewet oleh rekan kerjanya. Padahal, wanita memang lebih detail karena terbiasa mengurus banyak hal.
Untungnya, ia bisa membuktikan kalau dirinya bisa melalui opportunity atau peluang yang ada. Ketika melihat perempuan berprestasi harus bergandengan tangan supaya bisa menunjukkan prestasi bersama-sama.
Akhir kata, ia juga berpesan kepada para perempuan untuk selalu percaya pada kemampuan dirinya sendiri dan jangan pernah berhenti belajar untuk menghadapi tantangan baru.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.