Beauty, tahukah kamu dalam beberapa tahun terakhir, jumlah perempuan yang merokok di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Fenomena ini menjadi perhatian serius bagi banyak pihak, termasuk Annisa Pohan, Ketua Umum Yayasan Jantung Indonesia (YJI). Annisa mengungkapkan rasa prihatin yang mendalam terhadap kondisi ini dan berkomitmen untuk berperan aktif dalam upaya menanggulangi masalah kesehatan yang semakin memprihatinkan tersebut.

Sebagai bentuk dukungan terhadap penanggulangan merokok di kalangan perempuan, Annisa Pohan menjalin kerja sama dengan  Wanita Indonesia Tanpa Tembakau (WITT). Program yang diinisiasi oleh WITT ini bertujuan untuk mengurangi prevalensi penyakit jantung dan kardiovaskular di Indonesia, yang mana salah satu pemicunya adalah kebiasaan merokok.

 “Kami sangat prihatin dengan peningkatan jumlah wanita perokok di Indonesia. Merokok adalah salah satu faktor risiko utama penyakit jantung dan kardiovaskular. Oleh karena itu, Yayasan Jantung Indonesia siap berkolaborasi dengan WITT dan berbagai pihak untuk mengedukasi masyarakat, khususnya wanita, tentang bahaya merokok,” tutur Annisa Pohan dikutip pada Rabu (5/3/2025).

Kebiasaan merokok memang sudah dikenal luas sebagai salah satu faktor risiko utama penyakit jantung. Namun, efek negatifnya tak hanya berhenti di situ. Merokok juga berisiko mengganggu kesehatan reproduksi perempuan, yang dapat berujung pada masalah kesuburan, komplikasi selama kehamilan, hingga gangguan kesehatan pada anak-anak yang dilahirkan. Dampak jangka panjang ini tidak hanya membebani individu, tetapi juga masyarakat dan sistem kesehatan nasional.

Dalam kerja samanya dengan WITT, Yayasan Jantung Indonesia akan berfokus pada edukasi kepada perempuan mengenai bahaya merokok. Melalui program ini, diharapkan informasi mengenai dampak buruk merokok dapat tersebar luas, sehingga lebih banyak perempuan yang menyadari pentingnya menjaga kesehatan jantung dan tubuh secara keseluruhan dengan cara menghindari rokok.

“Program WITT bertujuan untuk memberdayakan wanita Indonesia agar terhindar dari kebiasaan merokok dan hidup lebih sehat. Kolaborasi dengan Yayasan Jantung Indonesia akan memperkuat upaya kami dalam menyebarluaskan informasi tentang dampak buruk merokok dan mendorong perubahan perilaku,” tutur Ketua Umum Wanita Indonesia Tanpa Tembakau (WITT), Yanthi Heru yang mendukung Yayasan Jantung Indonesia

Kerja sama antara Yayasan Jantung Indonesia dan WITT merupakan langkah strategis dalam menciptakan perubahan yang lebih besar dalam masyarakat. Dengan berbagi pengetahuan dan mendekatkan pesan-pesan kesehatan kepada perempuan, kedua pihak berharap dapat mempercepat pengurangan jumlah perokok di kalangan wanita Indonesia.

“Kami percaya bahwa dengan sinergi antara pemerintah, organisasi masyarakat, dan sektor swasta, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung wanita Indonesia untuk hidup sehat tanpa tembakau. Ini adalah langkah penting untuk melindungi kesehatan jantung dan kualitas hidup generasi mendatang,” tambah Annisa Pohan.

Selain itu, Yanthi Heru juga menegaskan pentingnya peran perempuan dalam keluarga dan masyarakat. “Wanita memiliki peran sentral dalam keluarga dan masyarakat. Dengan memberdayakan wanita untuk hidup tanpa rokok, kita tidak hanya menyelamatkan diri mereka sendiri, tetapi juga melindungi kesehatan anak-anak dan keluarga mereka.”  

Upaya ini tentu saja membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, baik dari sektor pemerintah, masyarakat, maupun sektor swasta. Ke depan, diharapkan dengan adanya kampanye yang lebih luas dan intensif, semakin banyak perempuan yang menyadari bahaya merokok dan memilih gaya hidup yang lebih sehat untuk masa depan mereka dan generasi yang akan datang.

Baca Juga: Almira Tunggadewi Yudhoyono Ikut Sekolah Model di Kimmy Jayanti School