Ilustrasi wanita sedang minum vitamin (Freepik/Edited by HerStory)
Vitamin C adalah salah satu nutrisi penting yang berperan dalam menjaga kesehatan tubuh. Secara alami, vitamin C dapat ditemukan dalam berbagai jenis makanan seperti buah-buahan dan sayuran. Namun, ada kalanya tubuh membutuhkan asupan vitamin C lebih banyak, baik karena kekurangan atau kondisi medis tertentu. Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan ini adalah dengan suntikan atau infus vitamin C. Namun, sebelum Anda memutuskan untuk menjalani prosedur ini, penting untuk mengetahui berbagai jenis vitamin C, manfaatnya, serta potensi efek samping yang bisa terjadi.
Vitamin C bukanlah satu-satunya bentuk asam askorbat. Terdapat beberapa jenis vitamin C yang berbeda, seperti ascorbic acid, sodium ascorbate, calcium ascorbate, hingga sodium ascorbyl phosphate.
"Ada beberapa jenis vitamin C, antara lain ascorbic acid, sodium ascorbate, calcium ascorbate, sodium ascorbyl phosphate, dan sebagainya. Meskipun sama-sama vitamin C, jenis yang berbeda memiliki struktur kimia berbeda dan karakteristik yang berbeda juga," tutur dr. Tirtawati Wijaya dikutip Herstory.
Meskipun semuanya berfungsi untuk memenuhi kebutuhan vitamin C tubuh, setiap jenis memiliki struktur kimia yang berbeda dan memberikan efek yang berbeda pula. Oleh karena itu, untuk memahami efek samping yang mungkin kamu alami setelah menerima suntikan vitamin C, penting untuk mengetahui jenis vitamin C yang disuntikkan, dosis yang diberikan, serta zat lain yang mungkin dikombinasikan dalam injeksi tersebut.
"Untuk membahas mengenai efek samping dari injeksi vitamin C yang Anda derita, perlu diketahui dulu jenis vitamin C yang disuntikkan ke tubuh Anda. Selain jenisnya, perlu juga diketahui dosis dan zat lain yang dikombinasikan dalam injeksi tersebut. Bila Anda sedang dalam terapi tertentu, perlu juga diketahui terapi apa yang tengah Anda jalani, karena ada banyak zat yang bisa berinteraksi dengan berbagai jenis vitamin C ini," tutur dr. Tirtawati.
Kebutuhan vitamin C pada orang sehat sebaiknya dipenuhi melalui konsumsi makanan sehari-hari. Vitamin C memiliki banyak manfaat, mulai dari meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mencegah kerusakan sel, hingga menjaga kesehatan kulit. Pemberian suplemen vitamin C dalam bentuk pil atau kapsul biasanya hanya dipertimbangkan jika seseorang tidak dapat memperoleh cukup vitamin C dari makanan.
Pemberian vitamin C melalui suntikan atau infus sebaiknya menjadi langkah terakhir, terutama jika seseorang mengalami gangguan penyerapan vitamin C. Urutan prioritas ini ada alasannya: semakin tinggi dosis dan metode pemberian, semakin besar pula risiko dan efek sampingnya. Oleh karena itu, dokter biasanya akan mempertimbangkan suntikan vitamin C hanya jika pilihan lain tidak memadai.
Suntikan atau infus vitamin C umumnya diberikan dalam kondisi tertentu yang memerlukan peningkatan kadar vitamin C dalam tubuh, seperti:
Namun, penggunaan suntik atau infus vitamin C untuk tujuan lain, seperti memutihkan kulit, belum didukung oleh bukti medis yang kuat. Penelitian yang lebih banyak dilakukan adalah penggunaan vitamin C secara topical dalam bentuk krim, serum, atau lotion, yang lebih aman dan efektif.
Suntikan vitamin C memang dapat memberikan manfaat bagi beberapa kondisi medis tertentu, namun bila digunakan secara sembarangan atau tanpa pengawasan medis yang tepat, vitamin C dalam dosis tinggi dapat menyebabkan beberapa gangguan kesehatan, seperti:
Oleh karena itu, suntikan atau infus vitamin C harus selalu dilakukan berdasarkan rekomendasi dokter yang berkompeten dan dilakukan dengan pengawasan yang tepat. Jika muncul efek samping setelah suntikan, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.
"Oleh karena itu sebaiknya suntik / injeksi vitamin C dilakukan hanya sesuai dengan saran dokter yang kompeten di bidangnya. Bila terjadi keluhan / efek samping dari suntikan / injeksi vitamin C yang dilakukannya, dokter dapat melakukan tindakan penanggulangan yang sesuai," saran dr. Tirtawati.
Untuk kebanyakan orang, dosis vitamin C harian yang disarankan adalah antara 50 hingga 100 mg per hari. Pada dosis ini, vitamin C aman dan tidak menyebabkan gangguan kesehatan. Namun, jika Anda mengalami keluhan setelah mengonsumsi vitamin C dalam jumlah ini, kemungkinan besar keluhan tersebut disebabkan oleh faktor lain, bukan dari vitamin C itu sendiri.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.